- Persiapkan Tanah: Bersihkan area dari gulma, batu, dan bahan lain yang dapat menghambat pertumbuhan. Gemburkan tanah dengan kedalaman sekitar 30-50 cm.
2. Penggalian Lubang Tanam
- Ukuran Lubang: Gali lubang dengan ukuran sekitar 60 x 60 x 60 cm atau lebih besar tergantung pada ukuran bibit. Pastikan lubang cukup dalam untuk menampung sistem akar bibit.
- Fertilizer: Campurkan tanah yang digali dengan pupuk dasar seperti pupuk kandang atau kompos sebelum menanam.
3. Penanaman Bibit
- Posisi Bibit: Tempatkan bibit di tengah lubang tanam. Pastikan titik sambung antara akar dan batang bibit (jika ada) berada di level yang sama dengan permukaan tanah.
BACA JUGA:Cara Benar Memupuk dan Waktu yang Tepat Pemupukan pada Tanaman Kelapa Sawit Muda
BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, Begini Cara Memangkas dan Manfaat Membuang Buah Pertama Kelapa Sawit
- Isi Lubang: Isi kembali lubang dengan campuran tanah dan pupuk, padatkan sedikit agar tidak ada rongga di sekitar akar. Jangan menutup terlalu rapat agar akar bisa berkembang dengan baik.
4. Penyiraman
- Penyiraman Awal: Siram bibit dengan air secukupnya setelah penanaman untuk membantu proses adaptasi dan menghilangkan udara di sekitar akar.
5. Perawatan Setelah Tanam
- Pengendalian Gulma: Jaga area sekitar bibit dari gulma yang bisa bersaing dengan bibit kelapa sawit untuk mendapatkan nutrisi.
- Pemupukan: Lakukan pemupukan tambahan sesuai dengan rekomendasi dan kebutuhan tanah.
6. Perawatan Rutin
- Penyiraman: Lakukan penyiraman secara rutin, terutama pada musim kemarau.