Kebiasaan Jorok! Kehidupan Masyarakat Eropa Abad ke-14, Rutinitas Mandi Dikesampingkan

Kamis 01-08-2024,12:51 WIB
Reporter : Hendri Saputra
Editor : Heri Aprizal

Penyakit kulit dan infeksi adalah hal yang umum terjadi, epidemi seperti Wabah Hitam pada tahun 1347-1351 yang menghancurkan Eropa.

Juga dipengaruhi oleh kondisi kebersihan yang buruk. 

Ketidaktahuan tentang penyebab penyakit dan cara pencegahannya memperparah situasi.

BACA JUGA:Telah Ada Sejak Zaman Kolonial Belanda, Ini Sejarah Panjat Pinang di Indonesia

BACA JUGA:Sejarah Kelam Perbudakan di Zaman Kolonialisme Hindia Belanda

Kebersihan pribadi juga menjadi indikator status sosial. 

Orang-orang kaya dan bangsawan memiliki akses lebih baik ke fasilitas kebersihan dan bisa mandi lebih sering dibandingkan dengan petani dan pekerja biasa. 

Penggunaan parfum dan pakaian bersih menjadi cara bagi mereka untuk menunjukkan status sosial yang lebih tinggi.

Di abad ke-14, kebersihan dan mandi bukanlah prioritas utama bagi sebagian besar orang Eropa. 

BACA JUGA:Benteng Anna, Peninggalan Kolonial Inggris di Kabupaten Mukomuko yang Kini Tinggal Kenangan

BACA JUGA:Populer di Masa Kolonialisme, Ini Asal Mula Nasi Jamblang Beserta Resep Membuatnya

Persepsi tentang kesehatan, keterbatasan teknologi, dan kondisi ekonomi semuanya berkontribusi pada rendahnya standar kebersihan. 

Meskipun ada beberapa kemajuan di kota-kota besar, sebagian besar masyarakat hidup dalam kondisi yang jauh dari bersih menurut standar modern. 

Pengetahuan tentang pentingnya kebersihan dan kebiasaan mandi baru mulai berkembang pada periode Renaisans dan seterusnya.

BACA JUGA:Berdiri Sejak Zaman Kolonial Belanda, Ini Dia ! 5 Universitas Tertua di Indonesia

BACA JUGA:Ini ! Balapan Mobil Pertama di Bengkulu, Era Pemerintahan Kolonial Belanda

Kategori :