Menerawang Hati Jokowi: Emosi dan Pesan di Pidato Terakhir dalam Rangka HUT ke-79 RI

Sabtu 17-08-2024,19:19 WIB
Reporter : Heri Aprizal
Editor : Heri Aprizal

BACA JUGA:Mengintip Kehidupan Cinta: Shio yang Bertemu Jodoh di Tahun Ular Kayu 2025

BACA JUGA:Shio Pengusaha Sukses di Tahun Ular Kayu 2025: Siap Bertransformasi?

Pada pidato kenegaraannya, Jokowi menyampaikan pesan tentang keberhasilan ekonomi dan pembangunan.

Kata "membangun" acap kali dilontarkannya, yang menunjukkan bahwa pesan ini ingin dibangun dan branding yang ingin dibangun adalah sebagai bapak pembangunan.

"Kata dan diksi yang sering keluar adalah kata membangun, membangun, membangun. Contohnya membangun jalan desa, bandara, bendungan, jalan tol, dan sebagainya. Ini diucapkan berkali-kali, jadi ini adalah pesan yang ingin dibangun, branding yang ingin dibangun adalah, beliau ini bapak pembangunan," ujar Monica.

Dari pidato yang lebih singkat dari biasanya, Monica menemukan satu topik pembahasan yang kembali dipersingkat saat disampaikan, yakni mengenai Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru.

BACA JUGA:Rahasia Karir: Shio yang Diprediksi Alami Lonjakan Karir di Tahun Ular Kayu 2025

BACA JUGA:Kado Istimewa HUT ke-79 RI, Bengkulu Capai Universal Health Coverage 100 Persen

"Pesan tersebut justru ingin dipercepat, dan tidak banyak informasi yang ingin disampaikan. Padahal, hal itu adalah yang merupakan komplain dan kritik dari masyarakat," ungkapnya.

Namun, perubahan intonasi terjadi ketika Beliau berpesan mengenai presiden selanjutnya, Prabowo Subianto.

Suara Jokowi menjadi lebih tegas dan menukik ke atas, menunjukkan maksud untuk melanjutkan misi pembangunan yang telah ia lakukan selama 10 tahun terakhir.

"Suaranya kemudian menjadi lebih tegas, lebih lebih menukik ke atas. Ini adalah suatu bahasa penegasan. Jadi, keinginan beliau yang ingin digarisbawahi adalah untuk melanjutkan pembangunan beliau," beber Monica.

BACA JUGA:3 Resep Masakan Rumahan Lezat yang Menggugah Selera, Ada Kerang Hijau Pedas!

BACA JUGA:Memperpanjang Umur Pakai, Ini 7 Cara Merawat Kipas Angin Secara Rutin yang Efektif

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi kembali memakai pakaian adat suku Betawi, yaitu baju adat Ujung Serong dengan beskap dan celana hitam.

Pakaian ini umum dikenakan oleh kalangan bangsawan Betawi. Mengenakan pakaian dengan latar kisah bangsawan saat momen pidato kenegaraan bukan pertama kalinya dilakukan Jokowi.

Kategori :