BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kanopi Hijau Indonesia, sebuah organisasi non-pemerintah yang berfokus pada perlindungan lingkungan, telah membangun sumber energi bersih di SMA Sint Carolus.
Pembangunan energi bersih berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Pembangunan ini didukung oleh dana publik sebesar Rp12 juta dari ratusan donatur yang dikumpulkan selama dua tahun.
Pembangunan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya transisi energi bersih.
BACA JUGA:IDC 2024: Tugas Media Mencerahkan Peradaban, Media Harus Berdamai dan Beradaptasi dengan AI
"Pemasangan model energi bersih menjadi antitesis atas dominasi energi kotor batubara yang terus dibangun pemerintah," kata Direktur Program dan Kampanye Kanopi Hijau Indonesia, Olan Sahaya.
Acara peletakan batu pertama pembangunan energi bersih di SMA Sint Carolus dilakukan dengan dialog bertema "Jalan Terang dengan Energi Bersih".
Pernyataan ini diperkuat dengan penelitian Kanopi Hijau Indonesia bersama sejumlah akademisi bahwa 53 orang warga Teluk Sepang menderita gangguan pernafasan terdiri dari 29 perempuan dan 24 laki-laki.
Pembicara lainnya, Kepala SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu, Sutanpri, menjelaskan bahwa energi bersih sangat penting dalam mendukung proses pendidikan berbasis digital di sekolahnya.
Acara peletakan batu pertama pembangunan energi bersih di SMA Sint Carolus dilakukan dengan dialog bertema --dokumen/rakyatbengkulu.com
BACA JUGA:5 Fakta Unik Anggrek Pensil, Flora Langka yang Ada di Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu
BACA JUGA:Keren! Siswa SMK Negeri 3 Seluma Berhasil Rakit Sepeda Motor Listrik Model Cross Mini
"Energi bersih PLTS yang terpasang di sekolah mendukung beroperasinya laboratorium di sekolah kami secara efisien tanpa terganggu oleh masalah ketersediaan listrik," katanya.
Kepala SMA Sint Carolus, Sulistyanta, juga menyampaikan bahwa isu lingkungan erat kaitannya dengan persoalan keadilan dan perdamaian.