Semua faktor sebenarnya saling berkaitan, namun aktivitas tektonik dan vulkanik lah yang paling mempengaruhi terjadinya gempa bumi.
BACA JUGA:8 Cara Memilih Bibit Pisang Kepok Berkualitas untuk Hasil Panen Berlimpah
BACA JUGA:Shio Tikus di Tahun 2025: Tantangan dan Peluang Karier di Tahun Ular Kayu
2. Jepang berada di Pertemuan 3 Lempeng Tektonik
Berdasarkan posisi geologisnya, negara Jepang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik. Jepang berada pada garis MoonAsia yaitu negara kepulauam yang menjadi tempat pertemuan lempeng besar permukaan bumi.
Jepang berada diantara lempeng Eurasia disebelah barat, lempeng Filiphine di sebelah selatan, dan lempeng pasifik di sebelah timur. Karena letak topografi nya membuat Jepang sering mengalami bencana gempa bumi.
Tepi lempeng benua Asia yang stabil sering bertumbukan dengan lempeng Pasifik yang labil dibawah permukaan kepulauan jepang, kemudian perlahan bergerak dan menyebabkan gempa bumi.
BACA JUGA:Penting untuk Kesehatan Tubuh, 5 Jenis Ikan Air Tawar Ini Kaya Akan Omega-3
BACA JUGA:7 Tips dan Langkah-Langkah Budidaya Pisang Kepok untuk Hasil Maksimal
Namun meski menjadi negara rawan terjadi gempa bumi, Jepang sebagai negara dengan teknokogi yang pesat telah membentuk antisipasi ketat terhadap gempa.
Jepang membangun gedung gedung dengan prinsip tahan gempa, juga membangun mitigasi gempa dengan baik.