BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu telah menyiapkan 22 ruangan isolasi untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus monkeypox atau cacar monyet di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSHD Kota Bengkulu, Meidi Fazirin, mengatakan bahwa 22 ruangan tersebut merupakan bekas ruangan isolasi untuk pasien COVID-19, karena wabah cacar monyet memiliki karakteristik penularan yang sama, yaitu melalui udara (airbone).
"Cacar monyet jauh lebih berbahaya jika dibandingkan dengan penyakit cacar air (smallpox). Sebab, penyebaran cacar monyet selain melalui udara juga melalui sentuhan, bahkan hubungan sesama jenis," ujarnya dikutip antaranews.com, Selasa, 10 September 2024.
BACA JUGA:Petani Galang Donasi untuk PT DDP Mukomuko Bengkulu, Berjuang untuk Hak atas Tanah
BACA JUGA:Honda Big BOS Sulawesi Journey 2: Petualangan Berkendara dan Penjelajahan yang Menantang
Ia juga menjelaskan bahwa gejala penyakit cacar monyet sama dengan gejala penyakit cacar air, namun disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar area ketiak dan selangkangan dan juga gelembung cacar yang mengeluarkan nanah.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mengimbau kepada masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes) guna mencegah penyebaran virus cacar monyet.
"Penerapan kesehatan yang dapat dilakukan oleh masyarakat, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi," kata Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani.
Ia juga meminta agar seluruh masyarakat Kota Bengkulu tetap tenang dan tidak panik terkait penyebaran virus cacar monyet tersebut.