RAKYATBENGKULU.COM – Pemupukan adalah bagian penting dari budidaya bawang merah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman selama masa pertumbuhannya.
Pemupukan yang tepat akan memastikan bawang merah tumbuh sehat, menghasilkan umbi berkualitas, dan panen yang optimal.
Berikut adalah 8 tips pemupukan bawang merah yang telah dirangkum oleh Rakyatbengkulu.com dari berbagai sumber:
1. Pemilihan Jenis Pupuk
- Pupuk Dasar: Sebelum menanam, aplikasikan pupuk dasar yang mengandung nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) dalam rasio seimbang, seperti pupuk NPK. Pupuk dasar ini memberikan nutrisi awal yang penting.
BACA JUGA:Neneknya Seorang Blijvers, Maarten Paes Bisa Jadi Warga Negara Indonesia, Apa Itu?
BACA JUGA:6 Ciri Lingkungan Toxic yang Perlu Dihindari, Awas Bisa Kena Mental
- Pupuk Organik: Gunakan pupuk organik seperti kompos, pupuk kandang, atau humus. Pupuk ini meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki strukturnya, dan menyediakan nutrisi jangka panjang.
- Pupuk Tambahan: Pupuk tambahan mungkin diperlukan selama masa pertumbuhan, misalnya pupuk yang kaya fosfor untuk memperbaiki pembentukan umbi.
2. Waktu Pemberian Pupuk
- Pupuk Dasar: Berikan sebelum atau saat pengolahan tanah, beberapa minggu sebelum penanaman. Ini memberi waktu agar nutrisi menyatu dengan tanah.
- Pupuk Pertumbuhan: Aplikasikan pupuk pertumbuhan saat tanaman berusia 2-3 minggu setelah penanaman dan lanjutkan setiap 2-3 minggu sesuai kebutuhan tanaman dan kondisi tanah.
- Pupuk Menjelang Panen: Kurangi pemupukan menjelang panen untuk menghindari peningkatan kadar nitrogen yang dapat mempengaruhi kualitas umbi.
BACA JUGA:Shio yang Akan Mengalami Burnout di Tahun 2025: Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya!
BACA JUGA:10 Negara dengan Harga BBM Termahal, Apakah Indonesia Termasuk?
3. Teknik Aplikasi Pupuk
Campurkan pupuk dasar ke dalam tanah sebelum tanam dengan cara mengaduknya ke lapisan atas tanah.
Pupuk susulan bisa ditaburkan di sekitar tanaman dan sedikit diolah ke dalam tanah, atau menggunakan sistem fertigasi untuk pupuk cair.
4. Dosis dan Frekuensi
Ikuti dosis yang direkomendasikan pada kemasan atau dari penyuluh pertanian. Pemupukan biasanya dilakukan setiap 2-3 minggu setelah penanaman, namun frekuensi dapat disesuaikan dengan kondisi tanah, umur tanaman, dan jenis pupuk.
5. Pemantauan Kebutuhan Nutrisi
Amati tanda-tanda kekurangan atau kelebihan nutrisi, seperti daun menguning (kekurangan nitrogen) atau bintik coklat (kekurangan kalium).
BACA JUGA:8 Cara Pembibitan Bawang Merah yang Benar untuk Hasil Panen Maksimal
BACA JUGA:Apa Dampak Gunakan Garam Sebagai Pupuk Tanaman Kelapa Sawit?
Lakukan uji tanah secara berkala untuk mengetahui kadar nutrisi dan pH tanah, serta sesuaikan pemupukan berdasarkan hasil uji tanah.
6. Penggunaan Pupuk Organik
Campurkan pupuk kompos atau pupuk kandang ke dalam tanah untuk meningkatkan kapasitas tanah dalam menyimpan air dan nutrisi.
Pupuk organik juga memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan aktivitas mikroba. Pastikan pupuk organik terdekomposisi dengan baik sebelum digunakan.
7. Menghindari Pemupukan Berlebihan
Pemupukan berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan vegetatif yang berlebihan dan menurunkan kualitas umbi serta mencemari lingkungan.
Selalu ikuti dosis dan jadwal pemupukan yang disarankan. Jika ragu, lebih baik memberikan dosis yang lebih sedikit daripada berlebihan.
BACA JUGA:Membanggakan! Galang dan Aldi Raih Podium di World Supersports 300 Prancis
BACA JUGA:8 Tips Menyiapkan Lahan untuk Budidaya Bawang Merah, Pemula Wajib Tahu!
8. Penerapan Pupuk Cair
Pupuk cair dapat memberikan nutrisi cepat dan langsung. Aplikasikan melalui penyiraman atau sistem fertigasi sesuai petunjuk, biasanya setiap 1-2 minggu, terutama pada fase pertumbuhan aktif tanaman.
Dengan menerapkan tips-tips ini, Anda dapat memastikan tanaman bawang merah mendapatkan nutrisi yang tepat untuk tumbuh optimal dan menghasilkan umbi berkualitas tinggi.
Pemupukan yang baik akan mendukung pertumbuhan tanaman dan meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil panen.