Tradisi Panjang Jimat, Tradisi Memperingati Maulid Nabi di Cirebon

Rabu 18-09-2024,08:54 WIB
Reporter : Hendri Saputra
Editor : Heri Aprizal

Prosesi ini dimulai dengan pembersihan benda-benda pusaka kerajaan seperti keris, tombak, gamelan, dan jimat keraton. 

Benda-benda ini dianggap sakral dan diyakini memiliki kekuatan spiritual yang harus dihormati.

2. Arak-arakan Panjang Jimat

Prosesi utama Panjang Jimat adalah arak-arakan panjang yang membawa berbagai macam benda pusaka, makanan, dan benda simbolis. 

BACA JUGA:8 Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Beberapa Daerah di Indonesia

BACA JUGA:Sekaten di Yogyakarta, Tradisi Budaya dan Keagamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Prosesi ini biasanya diikuti oleh Sultan, keluarga keraton, dan para abdi dalem. 

Panjang Jimat yang diarak biasanya terdiri dari nasi tumpeng, lauk pauk, buah-buahan, dan dupa sebagai simbol penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW.

3. Dzikir dan Doa Bersama

Setelah arak-arakan, upacara dilanjutkan dengan pembacaan dzikir, doa, dan sholawat bersama untuk memohon berkah dan keselamatan. 

Doa dipimpin oleh pemuka agama, dengan harapan keberkahan dan keselamatan bagi seluruh masyarakat.

BACA JUGA:Mengenal Lupis, Jajanan Tradisional dengan Kelezatan yang Tak Boleh Dilewatkan

BACA JUGA:Turnamen Panahan Tradisional Meriahkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Rejang Lebong

4. Pembagian Berkat

Setelah selesai, makanan yang diarak dalam prosesi dibagikan kepada masyarakat sebagai berkat. 

Masyarakat percaya bahwa makanan tersebut membawa keberuntungan dan berkah.

Kategori :