Beberapa pihak bahkan meragukan keaslian dari dokumen ini.
Namun, yang pasti adalah Supersemar memberikan landasan bagi Soeharto untuk bertindak lebih jauh dalam memulihkan ketertiban.
Yang pada akhirnya berujung pada diambil alihnya kekuasaan dari Soekarno.
BACA JUGA:6 Peristiwa Bersejarah Sehari Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945
BACA JUGA:Sejarah Kemerdekaan, Insiden Hotel Yamato Simbol Perlawanan Rakyat Indonesia Menolak Agresi Belanda
Dalam waktu beberapa bulan setelah keluarnya Supersemar, Soeharto membubarkan PKI, mengambil alih kontrol atas pemerintah, dan mengikis kekuasaan Soekarno.
Pada tanggal 12 Maret 1967, Soeharto secara resmi diangkat sebagai pejabat presiden.
Selanjutnya pada tanggal 27 Maret 1968 Soeharto secara penuh menjadi Presiden Indonesia, mengakhiri era kepemimpinan Soekarno.
Keluarnya Supersemar dipicu oleh berbagai faktor, seperti ketidakstabilan politik pasca -G30SPki.
BACA JUGA:Mengenal Harimau Bali, Sejarah dan Kepunahan Akibat Ulah Manusia
BACA JUGA:Sejarah Celengan di Nusantara, Tempat Penyimpanan Uang yang Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan
Seperti meningkatnya pengaruh militer, krisis ekonomi yang meluas, dan ketidakmampuan Soekarno untuk mengatasi situasi.
Supersemar merupakan titik balik dalam sejarah Indonesia yang membawa perubahan besar dalam tatanan politik dan pemerintahan.
Serta membuka jalan bagi Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.