BACA JUGA:Desa di Bandung Barat, Banjar dan Pangandaran Raih Dana Insentif Desa 2024: Simak Lengkapnya
- Emosi yang Berlebihan: Anak mungkin menunjukkan reaksi emosional yang tidak proporsional terhadap situasi sehari-hari.
Seperti frustrasi yang berlebihan, amarah, atau kecemasan.
4. Keterbatasan dalam Memori dan Perhatian
- Memori yang Lemah: Anak mungkin sering melupakan informasi dasar seperti nama teman, urutan kegiatan, atau instruksi yang diberikan.
BACA JUGA:Disdikbud Provinsi Bengkulu Berikan Sanksi Tegas kepada Siswa Terlibat Gangster
BACA JUGA:Desa di Purwakarta dan Bekasi Jawa Barat Raih Dana Insentif Desa 2024, Simak Daftarnya
- Kesulitan dalam Fokus: Anak mungkin tidak bisa fokus dalam kegiatan atau permainan tertentu dalam waktu lama, dan sering kali mudah terganggu.
5. Tes Formal IQ
- Tes Kecerdasan: Untuk menentukan secara pasti apakah seorang anak memiliki IQ rendah.
Tes IQ formal yang dilakukan oleh profesional seperti psikolog pendidikan diperlukan.
Tes ini mengukur berbagai aspek kecerdasan, termasuk kemampuan verbal, non-verbal, logika, dan memori.
BACA JUGA:Polresta Bengkulu Tetapkan 2 Tersangka Geng Motor dalam Kasus Penganiayaan
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Buka Pendaftaran PPPK dengan 2.384 Formasi, Kesempatan Emas untuk Tenaga Honorer
- Skor Tes IQ: IQ rata-rata berkisar antara 85 hingga 115. Anak yang memiliki IQ di bawah 70 dianggap memiliki kecerdasan yang rendah.
Namun, skor IQ hanyalah satu indikator dari banyak aspek kecerdasan dan kemampuan anak.
6. Tindakan yang Bisa Diambil Orang Tua
- Konsultasi dengan Ahli: Jika orang tua mencurigai anak memiliki IQ rendah, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli.
BACA JUGA:Gema Loka, Inisiatif Barbel untuk Meningkatkan Literasi Anak di Lokalisasi Pulau Baai Bengkulu