Fungisida harus diterapkan pada tahap awal infeksi untuk mendapatkan hasil terbaik.
- Pengaturan drainase: Meningkatkan drainase lahan sehingga tidak ada genangan air yang bisa memicu perkembangan alga.
BACA JUGA:Kecewa dengan Ayah Tiri, Pria di Bengkulu Tega Akhiri Hidupnya dengan Tojok Sawit
BACA JUGA:Apakah Boleh Mengambil Bibit Kelapa Sawit yang Tumbuh dari Pohon Sawit Unggul? Simak Ulasannya!
- Pemangkasan daun yang terinfeksi: Daun-daun yang sudah terinfeksi parah sebaiknya dipangkas dan dibuang agar tidak menjadi sumber infeksi baru.
Pencegahannya:
- Mengoptimalkan jarak tanam kelapa sawit agar setiap tanaman mendapatkan cukup sinar matahari dan sirkulasi udara.
- Melakukan pemantauan rutin terhadap kondisi daun tanaman, terutama pada musim hujan atau di daerah yang lembab.
- Melakukan perawatan kebun secara berkala untuk menghindari adanya genangan air.
BACA JUGA:5 Jenis Bibit Sawit Terbaik di Indonesia, Beserta Keunggulan dan Kelemahannya
Dengan pengelolaan yang tepat, penyakit karat daun yang disebabkan oleh Alga Cephaleuros virescens dapat dicegah dan dikendalikan.
Sehingga tidak mengakibatkan penurunan produktivitas kelapa sawit yang signifikan.