Menurut Said, langkah ini penting untuk menghindari serangan harimau serta meminimalisir kerugian bagi warga akibat konflik yang berpotensi terjadi dengan Harimau Sumatera.
BACA JUGA:Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Pimpin Rapat Pengurus Harian, Lanjutkan Program UKW!
BACA JUGA:Resep Soto Ayam Nikmat ala Chef Rudy Choirudin, Hidangan Simple untuk Keluarga
Berdasarkan hasil pemantauan terakhir, BKSDA Bengkulu menemukan terdapat dua individu harimau yang aktif di wilayah tersebut: satu ekor berada di Kecamatan Pinang Raya dan satu ekor lainnya terdeteksi di Kecamatan Napal Putih.
Kedua daerah ini merupakan satu kesatuan lansekap atau homerange harimau, yang berarti bahwa harimau tersebut mungkin saling bertemu dan berinteraksi dalam pergerakan mereka.
Dalam menghadapi isu ini, BKSDA Bengkulu menegaskan komitmennya untuk menjaga keseimbangan antara memelihara populasi harimau yang dilindungi dan memastikan keselamatan masyarakat.
Sebagai bagian dari upaya konservasi, BKSDA juga berencana untuk melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya perlindungan satwa liar dan cara-cara untuk mencegah konflik serupa di masa depan.
BACA JUGA:Resep Mie Aceh Nikmat ala Chef Devina Hermawan untuk Keluarga
BACA JUGA:Nikmati Kwetiau dan Menu Lezat di Kedai Yuk Ti yang Ada di Kota Bengkulu, Bikin Nagih!
Dengan semua tindakan ini, BKSDA berharap dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi masyarakat sekaligus melindungi satwa liar, khususnya Harimau Sumatera yang merupakan spesies langka dan terancam punah.
Diharapkan dengan adanya kesadaran dan kolaborasi antara BKSDA dan masyarakat, konflik antara manusia dan harimau dapat diminimalisir, sehingga kedua belah pihak dapat hidup berdampingan dengan lebih harmonis.