BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Program Gerakan Mengajar Anak-anak di Lokalisasi (Gema Loka) Barbel kembali berlanjut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan soft skill anak.
Barbel adalah sebuah organisasi sukarelawan yang fokus pada pengajaran dan pendidikan, didirikan pada tahun 2018 oleh Adi Idham Siregar.
Sejak awal berdirinya, Barbel telah melaksanakan berbagai kegiatan di sejumlah lokasi, baik di Provinsi Bengkulu seperti Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Kepahiang, Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Kaur, dan Bengkulu Selatan, maupun di luar provinsi, termasuk Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Utara.
"Tujuan utama dari Barbel adalah memberikan pendidikan yang berkualitas dalam aspek pembelajaran bahasa, literasi, serta pengembangan soft skill bagi anak-anak," ungkap Adi Idham Siregar, Selasa, 8 Oktober 2024.
BACA JUGA:BKSDA Bengkulu Terus Lakukan Pengusiran Harimau dari Pemukiman Warga di Bengkulu Utara
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Usulkan Anggaran Rp18 Miliar untuk Program BPJS Kesehatan Gratis 2025
Barbel baru-baru ini mendapatkan pendanaan dan dukungan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta Balai Bahasa Bengkulu untuk program Gema Loka.
Program ini berfokus pada pengajaran literasi yang mencakup aktivitas seperti membaca nyaring, mendongeng, dan menulis.
Gema Loka dimulai pada pertemuan pertamanya pada Sabtu, 28 September 2024, dan dilanjutkan dengan pertemuan kedua pada Minggu, 29 September 2024.
"Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama lima pertemuan di RT 08 Desa Pantai Indah, melibatkan 6 tim inti, 11 relawan pendamping anak, 3 pendongeng, serta 2 tenaga logistik dan administrasi," jelasnya.
BACA JUGA:Baim Wong Gugat Cerai Paula Verhoeven dan Ajukan Hak Asuh Anak
BACA JUGA:KPU Kota Bengkulu Usulkan 282.401 Surat Suara untuk Pilkada 2024
Dalam rangka melanjutkan kegiatan Gema Loka, Barbel mengadakan pertemuan ketiga pada Sabtu, 5 September 2024.
Pada kesempatan ini, kegiatan berfokus pada kelas mendongeng dengan tema cerita "Tiga Monyet Bersaudara".
Anak-anak yang hadir menunjukkan antusiasme yang tinggi dan belajar menggunakan boneka tangan saat mendengarkan dongeng tersebut.