Adanya ketersediaan air yang cukup, baik dalam bentuk hujan ataupun irigasi, sangat mempengaruhi kesehatan dan produktivitas pohon kelapa sawit.
Curah hujan yang tidak merata dapat menyebabkan stres pada tanaman.
Kekurangan air dapat menghambat pembentukan bunga dan buah.
BACA JUGA:Penerima Program Replanting Menurun, 6 Ribu Hektare Lahan Kebun Kelapa Sawit Direplanting
BACA JUGA:Harga TBS Sawit Bengkulu September 2024 Turun ke Rp2.600 per Kilogram
Untuk daerah dengan curah hujan rendah, penting untuk menerapkan sistem irigasi yang efisien untuk memastikan tanaman mendapat cukup air.
Air yang terkontaminasi bisa mempengaruhi kesehatan tanaman.
Pastikan sumber air bersih dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Selanjutnya hama dan penyakit merupakan musuh utama dalam pertanian, termasuk pada tanaman kelapa sawit.
BACA JUGA:Ini Dia Harga Jual Terbaru TBS Kelapa Sawit di Bengkulu yang Ditetapkan Dinas TPHP
BACA JUGA:Kecewa dengan Ayah Tiri, Pria di Bengkulu Tega Akhiri Hidupnya dengan Tojok Sawit
Serangan hama bisa merusak daun, batang, dan buah.
Sedangkan penyakit bisa mengganggu sistem fisiologis tanaman.
Selanjutnya, lakukan pemantauan secara berkala untuk mendeteksi tanda-tanda serangan hama atau penyakit.
Kalau diperlukan, pakai pestisida secara bijaksana dan sesuai petunjuk untuk mengendalikan hama dan penyakit.
BACA JUGA:Apakah Boleh Mengambil Bibit Kelapa Sawit yang Tumbuh dari Pohon Sawit Unggul? Simak Ulasannya!