Beta-karoten baik untuk kesehatan kulit dan mata.
- Kelebihan: Ubi jalar mudah ditanam, bergizi, dan memiliki kandungan serat yang lebih tinggi dibandingkan beras.
Selain itu, ubi jalar memiliki indeks glikemik yang rendah.
- Kekurangan: Seperti singkong, ubi jalar rendah protein, sehingga perlu dilengkapi dengan sumber protein lain untuk kebutuhan gizi seimbang.
BACA JUGA:Menyamarkan Pori-pori, Ini Beberapa Manfaat dan Cara Menggunakan Masker Beras dengan Benar
BACA JUGA:Supaya Tidak Berkutu, Begini Cara Memilih dan Menyimpan Beras dengan Benar
5. Kentang
Kentang sering dijadikan alternatif beras di banyak negara, dan mulai banyak dikonsumsi di Indonesia.
- Nutrisi: Kentang mengandung karbohidrat kompleks, serat, vitamin C, vitamin B6, serta potasium. Kentang memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga dapat membantu hidrasi tubuh.
- Kelebihan: Kentang relatif mudah diolah dan bisa digunakan dalam berbagai masakan.
Kentang juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah jika dibandingkan nasi putih, yang dapat membantu mengontrol gula darah.
BACA JUGA:Harga Pangan Terbaru: Penurunan Harga Bawang, Minyak, dan Gula, Sementara Beras Naik
BACA JUGA:Resep Cendol Tepung Beras Anti Gagal, Cocok Dinikmati saat Arisan Keluarga
- Kekurangan: Kentang harus diolah dengan cara yang sehat (seperti direbus atau dipanggang), karena jika digoreng, nilai kalori dan lemaknya bisa meningkat.
Alternatif-alternatif pengganti beras seperti singkong, jagung, sorgum, ubi jalar, dan kentang menawarkan variasi dalam asupan karbohidrat, namun tiap bahan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Penting untuk memadukannya dengan sumber protein dan nutrisi lain agar kebutuhan gizi tetap seimbang.
Dengan adanya alternatif ini, masyarakat Indonesia dapat lebih bervariasi dalam mengonsumsi makanan pokok serta mendukung diversifikasi pangan.