Radio Marconi digunakan secara luas untuk mengirim pesan di kapal laut, yang membantu penyelamatan ratusan jiwa dalam tragedi Titanic pada 1912.
Ketika Titanic menabrak gunung es, sinyal radio nirkabel Marconi memungkinkan kapal terdekat merespons panggilan darurat, meski sayangnya tidak semua penumpang dapat diselamatkan.
Guglielmo Marconi menerima Hadiah Nobel dalam Fisika pada tahun 1909 bersama Karl Ferdinand Braun, fisikawan Jerman yang juga turut mengembangkan teknologi radio.
BACA JUGA:Kisah Unik Steven Rothstein Beli Tiket Perjalanan Pesawat Tak Terbatas Seumur Hidup
BACA JUGA:Kisah Medusa Karakter Terkenal dalam Mitologi Yunani
Penghargaan ini merupakan pengakuan terhadap perannya dalam menciptakan fondasi telekomunikasi nirkabel.
Teknologi ini juga memberikan dampak signifikan dalam Perang Dunia I, di mana radio menjadi sarana penting untuk komunikasi militer.
Kritik dan Kontroversi
Meskipun dikenal sebagai penemu radio, beberapa ilmuwan lain seperti Nikola Tesla dan Alexander Popov juga berkontribusi dalam pengembangan teknologi ini.
Tesla sebenarnya telah menerima paten untuk teknologi serupa di Amerika Serikat sebelum Marconi, namun persaingan paten antara mereka sangat ketat.
BACA JUGA:Kisah Haru Ridwan Kamil, Keistimewaan Emmeril Kahn Mumtadz yang Dijadikan Nama Teratai di China
BACA JUGA:Kutukan Calon Arang, Film Horor Berdasarkan Kisah Nyata yang Wajib Ditonton
Pada tahun 1943, Mahkamah Agung AS membatalkan paten Marconi karena ditemukan bahwa paten radio awal Tesla lebih dulu ada.
Warisan dan Relevansi Marconi hingga Hari Ini
Warisan Marconi dalam dunia telekomunikasi tetap relevan.
Sistem komunikasi nirkabel yang ia rintis menjadi dasar bagi perkembangan teknologi yang ada saat ini, seperti Wi-Fi, ponsel, dan komunikasi satelit.
Meskipun kini teknologi radio telah berkembang pesat, prinsip dasar yang ditemukan Marconi tetap digunakan.
BACA JUGA:Kisah Rene Higuita, Kiper Kolombia dengan Aksi Gila yang Terkenal Memiliki Tendangan Kalajengking