- Menurunkan Risiko Diabetes: Karena memiliki indeks glikemik rendah, jawawut dapat membantu menjaga kadar gula darah stabil, yang sangat baik bagi penderita diabetes.
BACA JUGA:Resep Jamu Tradisional Beras Kencur Ala Chef Rudy Choirudin, Sehat dan Menyegarkan
BACA JUGA:8 Fakta Menarik tentang Lutung Jawa, Primata dengan Penampilan Mencolok
- Antioksidan: Mengandung antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis.
4. Penggunaan dalam Kuliner
- Bahan Makanan Pokok: Di beberapa negara Asia, jawawut digunakan sebagai makanan pokok seperti nasi atau gandum.
- Olahan Tradisional: Jawawut digunakan dalam berbagai masakan tradisional seperti bubur, kue, dan bahkan minuman fermentasi.
- Inovasi Modern: Saat ini, jawawut mulai digunakan dalam produk seperti tepung gluten-free, roti sehat, dan bahkan pasta.
BACA JUGA:Lupa Beli Pulsa? BRImo Solusinya!
BACA JUGA:Nadia, Agen BRILink yang Topang Ekonomi di Pelosok
5. Budidaya dan Teknik Penanaman
- Metode Tanam: Jawawut bisa ditanam dengan metode langsung atau melalui persemaian, tergantung pada kondisi lahan. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam yang rapat.
- Pemupukan: Tidak memerlukan banyak pupuk, terutama jika dibandingkan dengan tanaman pangan lain.
Namun, pemberian pupuk organik akan membantu meningkatkan hasil panen.
- Respon Terhadap Lingkungan: Cocok ditanam pada suhu hangat dengan kondisi tanah yang kering, sehingga banyak dibudidayakan di daerah semi-gersang.
BACA JUGA:Perusahaan Anak BRI Raih Peringkat Pertama dalam Kompetisi Pembukaan Rekening Efek Terbanyak
BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi Jurnalis di Indonesia, Dewan Pers Apresiasi BRI Fellowship Journalism 2025
- Ketahanan terhadap Hama: Jawawut relatif tahan terhadap banyak hama dan penyakit tanaman karena strukturnya yang kuat.