Darurat Sampah di Kepahiang, Armada Terbatas, TPST Nyaris Over Kapasitas

Selasa 26-11-2024,08:45 WIB
Reporter : Febi Elmasdito
Editor : Febi Elmasdito

KEPAHIANG, RAKYATBENGKULU.COM – Kabupaten Kepahiang menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah.

Dengan hanya memiliki 8 unit armada pengangkut sampah dan kondisi TPST yang diperkirakan hanya mampu menampung sampah hingga satu tahun ke depan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya memaksimalkan sumber daya yang terbatas.

Kabid Kebersihan DLH Kepahiang, Tris Wahyudi, M.Si, menyebutkan bahwa idealnya kabupaten ini membutuhkan 23 unit armada pengangkut sampah, masing-masing didukung oleh empat petugas. 

Namun, dengan kondisi saat ini, setiap gangguan seperti kerusakan armada memaksa pihaknya untuk menambah jumlah shift pengangkutan demi menghindari penumpukan sampah.

BACA JUGA:Waspada Serangan Hewan Penular Rabies, Mukomuko Siapkan 250 Vial Vaksin

BACA JUGA:Harga Sawit Anjlok Bikin Pemilik Ram Rugi, Petani Masih Bertahan

"Dengan kondisi saat ini, begitu ada armada yang rusak, atau kendala lainnya mau tak mau harus langsung diantisipasi dengan menambah jumlah shif pengangkutan. Tak mungkin kita menunggu perbaikannya selesai, bisa-bisa sampah akan menumpuk lebih banyak. Dengan kondisi yang ada saat ini saja, penumpukan sampah sering mendapat protes masyarakat," ungkap Tris.

DLH Kepahiang saat ini mengandalkan 230 petugas kebersihan untuk menangani volume sampah harian yang mencapai 70 sampai 80 kubik, dan bahkan bisa meningkat hingga 5 kubik saat hari besar atau perayaan keagamaan.

Selain kekurangan armada, TPST Lubuk Saung yang terletak di Desa Lubuk Saung Kecamatan Seberang Musi, juga membutuhkan perhatian serius. 

Dengan luas 3,6 hektare, tempat ini hampir penuh dan hanya memiliki satu alat pencacah yang kini tak lagi berfungsi karena sampah yang masuk tidak terpisah antara organik dan anorganik.

BACA JUGA:Promo Pilkada 2024 di Wahana Surya Park: Beli 1 Tiket Gratis 1, Hanya 27 November!

BACA JUGA:Bawaslu Provinsi Bengkulu Lakukan Patroli Pengawasan untuk Pastikan Masa Tenang Kondusif

"Alat cacah yang kita miliki itu hanya untuk sampah organik saja. Akan berguna jika sampah yang masuk sudah terpisah saja," jelas Tris.

DLH memperkirakan bahwa pelebaran area TPST hingga 4 hektare diperlukan untuk memperpanjang masa pakai fasilitas tersebut.

"Volume sampah 70-80 kubik per hari itu, kalau kondisi normal. Akan bertambah hingga 5 kubik, saat ada hari-hari besar atau perayaan keagamaan. Hitungan kita, TPST yang ada hanya sanggup bertahan 1 tahun lagi," tambahnya.

Kategori :