Kepahiang Gencar Tekan Stunting, Program Bapak Asuh Jadi Harapan Menuju Zero Stunting 2030

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Kabupaten Kepahiang terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting. 

Dari hasil pendataan awal, masih terdapat 300 anak berisiko stunting dan 60 anak sudah berstatus stunting. 

Meski begitu, langkah-langkah penanganan yang dilakukan dinilai mulai membuahkan hasil.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kepahiang, Linda Rospita, menyampaikan bahwa strategi penanganan difokuskan melalui program bapak asuh yang kini semakin meluas.

“Data di kita, sudah ada 43 bapak asuh,” kata Linda.

BACA JUGA:Sapi Sehat dan Susu Melimpah, Mineral Blok Jadi Solusi Murah Peternak Bengkulu

BACA JUGA:Kredit Fiktif Rp5 Miliar Perbankan di Lebong, Kejati Bengkulu Terima SPDP Baru

Program bapak asuh ini diharapkan terus tumbuh dengan melibatkan lebih banyak masyarakat. 

Setiap bapak asuh akan memberikan dukungan dana sekitar Rp450 ribu per anak yang kemudian dikawal oleh 399 kader pendamping di seluruh wilayah Kabupaten Kepahiang. 

Mereka bertugas memastikan pola makan anak terjaga, sehingga asupan gizi benar-benar sesuai kebutuhan tubuh.

Tak hanya program sosial, keberhasilan Kepahiang juga terlihat dari sejumlah desa yang sudah menyandang status zero stunting, di antaranya Desa Permu (Kecamatan Kepahiang), Desa Tugu Rejo, Desa Air Sempiang, Desa Babakan Bogor (Kecamatan Kabawetan), serta Desa Tapak Gedung (Kecamatan Tebat Karai).

“Dengan pola kolaborasi yang ada, kita optimis target zero stunting 2030 bisa tercapai,” tegas Linda.

BACA JUGA:Kejari Rejang Lebong Tahan 2 Tersangka dalam Kasus Korupsi Makan-Minum RSUD Curup

BACA JUGA:Job Fit Pejabat Eselon II Pemkot Bengkulu Rampung, Loyalitas dan Integritas Jadi Sorotan

Sumber: