Nicholas” (atau lebih dikenal dengan “The Night Before Christmas”).
Di situ, Santa digambarkan sebagai sosok ceria yang naik kereta salju ditarik rusa-rusa.
Gambar-gambar karya Haddon Sundblom untuk iklan Coca-Cola di tahun 1930-an juga makin memperkuat citra Santa Claus seperti yang kita lihat sekarang.
BACA JUGA:10 Dekorasi Natal DIY dari Barang Bekas yang Unik dan Murah
BACA JUGA:Pertamina Sumbagsel Pastikan Stok BBM Aman Menjelang Natal dan Tahun Baru 2025
Tradisi Memberi Hadiah, Maknanya Lebih dari Sekadar Barang
Tradisi memberi hadiah saat Natal juga nggak kalah menarik.
Ini ternyata terinspirasi dari cerita Santo Nikolaus tadi, lho.
Dalam banyak budaya, memberikan hadiah adalah cara untuk menunjukkan cinta, perhatian, dan rasa syukur kepada orang-orang terdekat.
Di sisi lain, tradisi ini juga punya makna spiritual.
Bagi umat Kristiani, pemberian hadiah mengingatkan pada tiga orang Majus yang membawa persembahan untuk Yesus saat kelahirannya.
Dari situ, kebiasaan saling memberi hadiah di musim Natal mulai menyebar ke seluruh dunia.
Tapi sekarang, tradisi ini nggak cuma soal agama atau budaya aja, lho.
Di era modern, memberi hadiah juga jadi cara untuk mempererat hubungan, baik itu dengan keluarga, teman, atau pasangan.
BACA JUGA:Musim Liburan Datang, Ini Dia 10 Rekomendasi Film Natal dan Tahun Baru Terbaik
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Jamin Pasokan BBM Aman Hingga Natal 2024 dan Tahun Baru 2025