RAKYATBENGKULU.COM - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) siap meluncurkan program intensifikasi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Utara.
Program ini bertujuan untuk memberikan bantuan kepada perkebunan kelapa sawit yang masih produktif namun kekurangan pupuk atau pestisida, bukan hanya fokus pada replanting atau peremajaan kelapa sawit.
Bantuan yang diberikan berupa pupuk dan pestisida untuk mendukung kelangsungan produksi kelapa sawit secara optimal dalam satu tahun.
Program ini diharapkan dapat membantu petani kelapa sawit untuk meningkatkan hasil produksinya.
Kepala Dinas Perkebunan Bengkulu Utara, Desman Siboro, SH, menyampaikan bahwa pada tahun 2024, Kabupaten Bengkulu Utara akan menerima program intensifikasi perkebunan kelapa sawit seluas 50 hektare.
BACA JUGA:Apakah Battery Health iPhone Bisa Kembali ke 100%? Yuk, Cari Tahu!
BACA JUGA:Cara Cek Battery Health iPhone Second yang Benar, Tips Anti Tertipu!
Luas lahan yang mendapat bantuan ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2025, mencapai 100 hektare.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas perkebunan kelapa sawit yang masih produktif, tetapi mengalami kekurangan pupuk atau pestisida. Dengan bantuan ini, kami berharap petani dapat meningkatkan hasil produksi kelapa sawit mereka,” ujar Desman.
Setiap pohon kelapa sawit yang menerima bantuan akan mendapatkan pasokan pupuk sebanyak 7 kilogram per tahun.
Program ini disambut baik oleh para petani, terutama di tengah tingginya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit saat ini.
Desman juga menambahkan bahwa ada program lain yang disesuaikan dengan kondisi petani kelapa sawit di Bengkulu Utara, seperti pengadaan bibit kelapa sawit dengan harga terjangkau untuk petani dengan lahan terbatas yang bukan lahan kosong.
Selain program intensifikasi untuk kebun yang sudah produktif, ada pula program replanting kelapa sawit untuk lahan yang tidak lagi produktif.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Pastikan Pelayanan Kesehatan untuk ODGJ Tanpa Biaya di Puskesmas dan RSUD
BACA JUGA:Dishub Bengkulu Selatan Lampaui Target PAD, Retribusi Parkir Tembus Rp778 Juta