Dalam suatu studi menunjukkan bahwa sulfur dalam durian dapat menghambat kerja enzim Cytochrome P450 di hati, enzim yang berperan penting dalam memecah dan mengeluarkan obat dari tubuh.
Kalau enzim ini terganggu, metabolisme obat menjadi lebih lambat, yang dapat menyebabkan penumpukan obat di dalam tubuh dan meningkatkan risiko efek samping.
- Interaksi dengan Alkohol atau Obat yang Bersifat Depresan.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Turun Signifikan pada 14 Desember 2024, Penurunan Rp 14.000 per Gram
BACA JUGA:Buat Sendiri Lampu Hias dari Benang yang Aesthetic, DIY Unik dan Murah
Buah Durian juga dapat meningkatkan efek sedatif atau menghambat pemecahan alkohol karena kandungan sulfurnya.
Jika dikombinasikan dengan obat-obatan yang bekerja pada sistem saraf pusat (seperti obat tidur, antidepresan, atau obat penenang), risiko efek samping seperti pusing, kantuk, atau bahkan keracunan bisa meningkat.
3. Durian dan Tekanan Darah
- Durian memiliki kandungan kalori tinggi dan gula alami.
Bagi penderita hipertensi atau diabetes, mengonsumsinya dalam jumlah besar dapat memengaruhi kadar gula darah atau tekanan darah.
BACA JUGA:7 Kerajinan Tangan Seru untuk Mengisi Liburan Anak di Rumah
BACA JUGA:Cara Cek Battery Health iPhone Second yang Benar, Tips Anti Tertipu!
Jika setelahnya mengonsumsi obat hipertensi atau antidiabetes, interaksi dengan durian bisa memperburuk efek obat.
4. Kombinasi Durian dan Obat-obatan Kardiovaskular
- Tidak ada bukti langsung bahwa durian berbahaya jika dikombinasikan dengan obat jantung.
Namun, karena durian mengandung kalium tinggi, ini dapat berpotensi mengganggu obat yang memengaruhi kadar kalium (seperti diuretik tertentu).