
RAKYATBENGKULU.COM - Dalam hidup, kita sering dihadapkan pada dilema antara mengikuti perasaan atau menggunakan logika.
Entah itu dalam hubungan, karier, atau keputusan besar lainnya, ada momen di mana kita ragu, apakah harus nurutin hati atau tetap berpikir rasional?
Beberapa orang percaya bahwa feeling atau intuisi nggak pernah salah, sementara yang lain mengandalkan logika karena dianggap lebih objektif.
Tapi, apa benar kita harus memilih salah satunya? Atau justru kombinasi keduanya yang paling ideal?
BACA JUGA:Honda Luncurkan ICON e: dan CUV e: di Bengkulu, Hadirkan Inovasi Ramah Lingkungan
BACA JUGA:Harga TBS Sawit Naik di Kabupaten Mukomuko Sambut HUT ke-22
Logika vs Feeling, Apa Sih Bedanya?
• Logika: Mengandalkan fakta, data, dan pola berpikir rasional. Keputusan berdasarkan analisis dan perhitungan untung-rugi.
• Feeling: Berasal dari emosi, intuisi, dan pengalaman pribadi. Lebih fokus pada apa yang terasa benar di hati.
Ketika keduanya bertabrakan, di situlah dilema terjadi.
Dalam Hubungan, Nurutin Hati atau Pakai Akal?
Saat jatuh cinta, kita cenderung pakai feeling. Tapi, dalam jangka panjang, hubungan butuh lebih dari sekadar perasaan. Misalnya:
• Kamu nyaman sama dia, tapi apakah dia punya visi yang sama untuk masa depan?
• Dia baik dan perhatian, tapi apakah dia bisa diandalkan dalam kondisi sulit?
• Cinta itu penting, tapi apakah tanpa stabilitas hubungan bisa bertahan?