BACA JUGA:Menjaga Keseimbangan: Cara Efektif Puasa Media Sosial untuk Kesehatan Mental
5. Tidak Konsisten antara Kehidupan Online dan Offline
Ada perbedaan mencolok antara apa yang mereka tunjukkan di media sosial dan kehidupan sebenarnya.
Misalnya, di media sosial mereka tampak bahagia dan sukses.
Tetapi di kehidupan nyata mereka mengalami kesulitan emosional, hubungan yang bermasalah, atau tekanan finansial.
6. Cepat Merasa Iri atau Cemburu
Ironisnya, meskipun mereka sering flexing, orang yang tidak bahagia cenderung mudah merasa iri terhadap pencapaian orang lain.
Mereka selalu merasa harus membuktikan diri lebih baik atau memiliki sesuatu yang lebih mewah.
BACA JUGA:Kenapa Semua Orang Mendadak Jadi Ahli di Media Sosial?
BACA JUGA:Bijak Bermedia Sosial: Fenomena Konten Murahan yang Bisa Bikin Otak Rusak
7. Sering Merasa Kesepian di Balik Layar
Meskipun memiliki banyak pengikut dan interaksi di media sosial, banyak orang yang sering flexing sebenarnya merasa kesepian di kehidupan nyata.
Hubungan mereka dengan orang terdekat mungkin dangkal atau tidak memuaskan.
Mengapa Flexing Tidak Menjamin Kebahagiaan?
Flexing mungkin memberikan kesenangan sesaat, tetapi kebahagiaan sejati tidak datang dari pengakuan orang lain.
Justru, kebutuhan konstan untuk memamerkan sesuatu dapat meningkatkan tekanan emosional.