
BACA JUGA:Masuk SD dan SMP di Bengkulu Wajib Bisa Mengaji, Sekolah Dilarang Tahan Ijazah dan Jual LKS
Untuk mengakomodasi kebutuhan perjalanan selama Lebaran, Pelni mengoperasikan 25 kapal penumpang dengan kapasitas total 48.323 kursi serta 30 kapal perintis dengan kapasitas 11.889 kursi.
“Sehingga gabungan kapasitas kapal penumpang dan perintis mencapai 60.212 pax untuk Lebaran 2025,” tambahnya.
Untuk mendukung program Mudik Tenang dan Menyenangkan yang dicanangkan pemerintah dan Kementerian BUMN, Pelni telah menyediakan layanan pembelian tiket secara digital.
Pelanggan dapat membeli tiket melalui aplikasi Pelni Mobile, website resmi Pelni, serta berbagai aplikasi perbankan seperti Lifestyle BCA Mobile, Sukha Livin Mandiri, dan BNI agen46.
Tiket juga tersedia di jaringan Indomaret, Alfamart, Alfamidi, serta platform seperti Fastpay, easybook.com, via.com, dan Darmawisata Indonesia.
Dari sisi pembayaran, Pelni telah bekerja sama dengan berbagai bank dan layanan keuangan, termasuk Bank BTN, BRIVA, BNI Virtual Account, Permata Bank, Mandiri Virtual Account, Indomaret, iSaku, serta Finpay.
Sebagai langkah antisipasi menghadapi lonjakan penumpang, Pelni telah memastikan kesiapan armada dengan melakukan docking dan ramp check pada seluruh kapal penumpang dan kapal perintis.
“Ini dilakukan oleh regulator atau Kementerian Perhubungan di seluruh wilayah Indonesia. Kemudian monitoring ketersediaan BBM, air tawar serta perbekalan lainnya serta workshop keselamatan kapal,” jelas Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni, Nuraini Dessy.
Selain itu, Pelni juga menyesuaikan rute dan jadwal perjalanan untuk mengakomodasi titik-titik keberangkatan dengan kepadatan penumpang tinggi.
Posko monitoring pun didirikan di kantor pusat, Kementerian Perhubungan, serta seluruh cabang Pelni di berbagai wilayah.
Adapun periode angkutan Lebaran 2025 ditetapkan mulai 16 Maret (H-14) hingga 16 April 2025. Pelni memprediksi puncak arus mudik terjadi pada 26 Maret 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan jatuh pada 7 April 2025.