BENGKULU SELATAN, RAKYATBENGKULU.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bengkulu Selatan mengimbau seluruh pasangan calon (paslon) peserta Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024 untuk menerima dan menghormati hasil rekapitulasi suara.
PSU Bengkulu Selatan telah dilaksanakan pada Sabtu 19 April 2025, dan berjalan sesuai tahapan serta diawasi oleh berbagai pihak.
Ketua KPU Bengkulu Selatan, Erina Okriani, menegaskan bahwa seluruh proses PSU telah sesuai dengan aturan dan berharap tidak ada lagi gugatan pasca penetapan hasil.
“Saya harapkan tidak ada lagi PSU, saya lihat juga partisipasi masyarakat saat memilih sudah tinggi dan masih sama seperti kemarin, semua tahapan juga sudah kita lakukan sesuai dengan aturan yang ada,” ujar Erina.
BACA JUGA:Pleno PSU Dimulai Serentak di Bengkulu Selatan, Penentuan Pemimpin Baru Semakin Dekat
Erina menambahkan bahwa PSU sebelumnya digelar karena adanya laporan dari salah satu paslon.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya sikap sportif dari semua pihak, mengingat setiap paslon harus siap menang dan siap kalah.
“Jadi intinya kepada pasangan calon, saya mengimbau apabila sudah mendapatkan hasil ini untuk tidak menggugat yang bisa berakibat pada PSU lagi. Semua tahapan sudah dilakukan sesuai aturan dan juga diawasi dari berbagai pihak,” jelas Erina.
Lebih lanjut, Erina menjelaskan bahwa proses rekapitulasi akan berujung pada penetapan hasil jika tidak ada gugatan yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
BACA JUGA:Bukan Mainan Anak, 5 Barang Ibu Ini Penuhi Rumah Tanpa Disadari
Ia juga menegaskan bahwa keputusan KPU dan MK adalah dua hal yang berbeda, namun saling berkaitan dalam tahapan pilkada.
“Artinya semakin cepat semakin baik, Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil PSU akan ditetapkan setelah pleno Kabupaten, setelah pleno Kabupaten kita tinggal penetapan bupati terpilih. Kemudian kita usulkan pelantikan bupati terpilih PSU untuk kemudian dilantik oleh gubernur,” pungkasnya.
Dengan berakhirnya PSU dan masuk ke tahapan rekapitulasi serta pleno, masyarakat Bengkulu Selatan pun semakin dekat dengan penetapan pemimpin baru hasil pemilu ulang yang demokratis dan transparan.