
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Ketidakstabilan pasokan bahan bakar minyak (BBM) tengah menghantui sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu.
Beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami keterlambatan pengiriman, menyebabkan antrean kendaraan tak terhindarkan.
Namun, di tengah situasi yang tidak menentu ini, Bengkulu Utara justru menunjukkan ketahanan pasokan yang patut diapresiasi.
Meskipun antrean tetap terjadi, Direktur SPBU Datar Tuyung Arga Makmur, Aswandi Idris memastikan bahwa stok BBM untuk wilayahnya, khususnya di Kota Arga Makmur, masih aman dan mencukupi.
BACA JUGA:KPK Siapkan 10 Saksi Kunci Ungkap Dugaan Gratifikasi dalam Perkara Tipikor Mantan Gubernur Rohidin
BACA JUGA:Tak Terima Dimutasi, Guru di Kepahiang Lakukan Penganiayaan terhadap Kepala Sekolah
“Namun jumlah tersebut masih relatif bisa memenuhi jumlah kebutuhan kendaraan di Bengkulu Utara terutama di Kota Arga Makmur,” terangnya.
Menurutnya, SPBU yang dikelolanya mendapatkan pasokan harian yang stabil, terdiri dari sekitar 8 ton solar, 16 ton pertalite, dan 8 ton pertamax.
Sementara Pertamax memang dikirim empat hari sekali, menyesuaikan kondisi permintaan dan ketersediaan.
Namun begitu, distribusi BBM tidak luput dari tantangan logistik.
Perubahan jalur pengiriman dari Pelabuhan Pulau Baai ke Lubuklinggau, Sumatera Selatan, menjadi penyebab utama keterlambatan pengiriman.
BACA JUGA:Jalan Utama di Seluma Nyaris Putus, Warga Desak Pemerintah Bertindak Cepat
BACA JUGA:Aksi Nyata Hari Bumi 2025: Palasostik Gandeng Bencoolen Mall Ajak Masyarakat Peduli Iklim dan Laut
Akibatnya, antrean panjang dan kekosongan stok sesekali tak bisa dihindari.
“Terkadang terjadi keterlambatan pengiriman yang membuat terjadinya antrean atau kekosongan stok BBM,” jelas Aswandi.