RAKYATBENGKULU.COM – Tragedi di lokasi wisata sungai Lubuk Munik, Desa Lubuk Sahung, Kecamatan Arga Makmur, Bengkulu Utara, meninggalkan duka mendalam.
Meski demikian, destinasi wisata alam yang baru terbentuk itu tetap dibuka untuk umum, meskipun belum lama ini terjadi musibah yang menewaskan seorang pengunjung.
Sabtu, 31 Mei 2025, Muhammad Farhan Hidayat—siswa yang lolos seleksi Calon Paskibraka (Capaskibraka) Kabupaten Bengkulu Utara—meninggal dunia setelah tenggelam saat mengikuti aktivitas water tubing.
Farhan diketahui tidak bisa berenang dan terjatuh dari ban yang ditumpanginya bersama teman-teman sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa sekitar 30 menit kemudian.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Harga Daging Sapi Stabil dan Diprediksi Turun
BACA JUGA:Ayah Pengemudi BMW Sampaikan Permintaan Maaf Mendalam atas Kematian Argo Mahasiswa FH UGM
Kepala Desa Lubuk Sahung, Kadi Ismanto, membenarkan bahwa meskipun terjadi musibah, lokasi wisata tidak ditutup sepenuhnya.
Namun, pihaknya mengakui ada penurunan signifikan dalam jumlah kunjungan.
“Pengunjung yang datang diberikan informasi lebih dulu terkait lokasi yang memang aman maupun yang berbahaya,” ujarnya, Minggu (1/6).
Kadi menegaskan bahwa pengelola wisata harus memperketat pengawasan dan memastikan hanya pengunjung yang bisa berenang yang diperbolehkan mengikuti kegiatan air.
BACA JUGA:BRI Diakui atas Peran Nyata dalam Urban Farming dan Pemberdayaan Perempuan
BACA JUGA:Rumah BUMN Jadi Jembatan UMKM Lokal Promosikan Sambal Cita Rasa Khas Indonesia ke Mancanegara
“Kami minta pengelola benar-benar selektif agar kejadian seperti ini tidak terulang. Korban tidak bisa berenang, itu jadi pelajaran penting,” lanjutnya.
Ia juga menyampaikan bahwa lokasi kejadian sudah dipasangi police line dan pihak kepolisian dari Polres Bengkulu Utara telah melakukan penyelidikan.
Pengelola wisata juga dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada Senin (2/6).