
Meski diserang atas tuduhan menjalankan program nuklir militer secara rahasia, Iran kembali menegaskan bahwa program nuklirnya sepenuhnya untuk tujuan damai.
BACA JUGA:Bupati Rifa’i Tinjau Lampu Jalan Padam di Kota Manna, Segera Dilakukan Perbaikan
BACA JUGA:Satu Jemaah Haji Asal Mukomuko Wafat Saat Perjalanan Pulang, Ini Kronologinya
Klaim ini diperkuat oleh pernyataan Rafael Grossi sendiri pada 18 Juni, yang menyebutkan bahwa IAEA belum menemukan bukti kuat Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.
“IAEA belum melihat indikasi teknis yang meyakinkan bahwa Iran menjalankan program senjata nuklir,” kata Grossi dalam keterangan resminya.
Laporan intelijen Amerika Serikat yang diungkap CNN pada 17 Juni 2025 juga mendukung kesimpulan serupa: Iran tidak sedang mengembangkan senjata nuklir.
Sementara itu, mantan Duta Besar Inggris untuk Uzbekistan dan aktivis hak asasi manusia, Craig Murray, menyampaikan apresiasinya atas sikap Iran yang dinilai tetap tenang meskipun terus mendapat tekanan.
BACA JUGA:Nilai Anak Jelek? Ini Alasan Mengapa Marah Bukan Solusinya
BACA JUGA:Maia Estianty dan Irwan Mussry Absen di Acara Ngunduh Mantu Al Ghazali, Ini Alasannya
“Iran telah menunjukkan tanggung jawab dan kesabaran luar biasa selama beberapa tahun terakhir,” ujarnya kepada RIA Novosti.
Dengan langkah hukum terhadap Rafael Grossi, Iran kini tidak hanya mengangkat isu ini ke level diplomatik, tetapi juga mempertegas posisinya di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.