HONDA

Mencegah Kelahiran Warga Palestina, PBB Sebut Tindakan Israel Sebagai Genosida

Mencegah Kelahiran Warga Palestina, PBB Sebut Tindakan Israel Sebagai Genosida

Ilustrasi - Seorang ibu melindungi kedua anaknya--Instagram/slvinadta

RAKYATBENGKULU.COMDunia internasional kembali diguncang pernyataan tajam dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait konflik berkepanjangan di Palestina

Kali ini, Reem Alsalem, Pelapor Khusus PBB untuk Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Perempuan, mengungkapkan tudingan serius bahwa Israel menggunakan kekerasan reproduksi sebagai salah satu alat genosida terhadap rakyat Palestina.

Dalam konferensi pers yang digelar di Jenewa, Alsalem menegaskan bahwa praktik tersebut melanggar hukum internasional dan masuk kategori genosida berdasarkan Konvensi Genosida PBB.

“Terhadap perempuan Palestina, saya percaya Israel sedang melakukan kekerasan reproduksi sebagai alat genosida dengan tujuan mencegah kelahiran dalam populasi Palestina dan secara paksa mengubah komposisi demografi,” ujar Alsalem seperti dikutip dari Antaranews.com, Kamis (26/6/2025).

BACA JUGA:Kisah Ibu Menggugah di Film Pangku, Debut Sutradara Reza Rahadian Tayang 2025

BACA JUGA:Tega Buang Ibu Kandung ke Griya Lansia, Anak Minta Tak Dihubungi Saat Sang Ibu Wafat

Menurutnya, tindakan yang dilakukan bukan sekadar pelanggaran perang biasa, namun merupakan strategi sistematis untuk menghancurkan satu kelompok etnis secara perlahan.

Ia menambahkan bahwa tindakan tersebut dilakukan dengan niat menghancurkan suatu bangsa secara keseluruhan atau sebagian.

“Tindakan ini dilakukan dengan niat untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, sebuah bangsa, etnis, ras, atau agama,” lanjut Alsalem.

Konflik ini memanas sejak serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.

BACA JUGA:Liverpool Resmi Rekrut Kiper Juara Dunia U-20, Freddie Woodman Jadi Aset Taktis

BACA JUGA:500 ASN Belum Pindah KTP, Pemkab Bengkulu Tengah Kejar Target ASN Berdikari 100 Persen

Sebagai balasan, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza, termasuk serangan udara dan operasi darat yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.

Gencatan senjata sempat terjadi pada Januari 2024 dan pertukaran sandera sempat menurunkan eskalasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: