
RAKYATBENGKULU.COM – Sebuah terobosan teknologi transportasi mulai mengudara di Indonesia.
Taksi terbang tanpa pilot, EHang 216-s, resmi diuji coba dengan penumpang untuk pertama kalinya setelah mengantongi izin dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Kementerian Perhubungan.
Kendaraan udara futuristik ini sempat menarik perhatian publik setelah selebritas Raffi Ahmad dan Executive Chairman Prestige Aviation, Rudy Salim, membagikan pengalaman uji terbangnya di media sosial.
Berbentuk seperti drone raksasa, EHang 216-s menjadi pelopor kendaraan udara otonom (AAV/Autonomous Aerial Vehicle) yang tidak memerlukan pilot manusia karena dikendalikan sepenuhnya oleh kecerdasan buatan (AI).
BACA JUGA:Bapak Aing’ Ditunggu di Bengkulu! Gubernur Helmi Hasan Undang Dedi Mulyadi ke Festival Tabut 2025
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Gencar Dorong Kebangkitan Pulau Enggano
Dengan tinggi 1,77 meter dan lebar 5,61 meter, EHang 216-s mampu mengangkut beban hingga 220 kilogram.
Kendaraan ini dapat terbang sejauh 35 kilometer dengan durasi maksimal 21 menit, serta kecepatan puncak mencapai 130 km per jam.
“Sekarang sudah bisa demo dengan penumpang, demo ini memberi kepercayaan diri ke pemerintah. Ke depannya, saat izin komersial keluar, baru bisa kita distribusikan unitnya,” jelas Rudy Salim dikutip dari berbagai sumber.
Harga satu unit taksi terbang ini diperkirakan mencapai 535.000 dolar AS atau sekitar Rp8,7 miliar.
BACA JUGA:Harga TBS Sawit di Mukomuko Kembali Turun, Tertinggi Rp 2.540 per Kilogram
BACA JUGA:Kapolda Bengkulu Pererat Hubungan dengan Insan Pers Lewat Coffee Morning
Meski tergolong mahal, biaya operasionalnya justru sangat efisien dibandingkan moda udara konvensional seperti helikopter.
“Sekali pengisian daya hanya sekitar Rp500 ribu. Bandingkan dengan helikopter, yang butuh hingga Rp50 juta untuk 30 menit terbang,” tambah Rudy.
Taksi terbang ini dinilai sangat potensial sebagai solusi mobilitas di kota-kota besar dengan tingkat kemacetan tinggi.