MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM - Sepanjang tahun 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat sebanyak 232 warga yang diduga terpapar Tuberkulosis (TBC).
Data ini diperoleh dari hasil penelusuran lapangan yang dilakukan oleh petugas kesehatan setempat, dengan tingkat cakupan mencapai 44,6 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Mukomuko, Bustam Bustomi, menjelaskan bahwa meskipun ada 232 warga yang terdeteksi sebagai suspek TBC, mereka semua belum dinyatakan positif mengidap TBC.
Pasalnya, saat ini kasus-kasus tersebut masih dalam tahap observasi untuk memastikan status kesehatannya.
"Sesuai dengan data yang telah tercatat sepanjang tahun 2025 ini ada sebanyak 232 warga yang ada di Mukomuko suspek TBC," ujar Bustam Bustomi, Sabtu 23 Agustus 2025.
BACA JUGA:Usai Lakukan Mutasi Pejabat Perdana, Bupati Mukomuko Janji Rombak Besar-Besaran Birokrasi
Lebih lanjut, Bustam menjelaskan bahwa wilayah yang tercatat memiliki suspek TBC tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Mukomuko.
Proses observasi ini terus dilakukan hingga hasil pemeriksaan laboratorium memastikan apakah pasien tersebut terjangkit TBC atau tidak.
Tim kesehatan dari berbagai puskesmas di Mukomuko juga telah turun langsung ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan, pemantauan, dan memberikan akses layanan medis kepada masyarakat yang dicurigai terpapar TBC.
Selain itu, Dinkes Mukomuko juga aktif mengedukasi masyarakat melalui pendekatan persuasif agar warga yang berisiko tidak merasa takut atau enggan untuk memeriksakan diri.
"Upaya penelusuran ini memang kita lakukan secara berjenjang. Bagi warga yang masuk kategori suspek, akan terus dipantau hingga hasil laboratorium memastikan statusnya. Kami berharap masyarakat tidak menunda memeriksakan diri jika ada gejala seperti batuk berkepanjangan, demam, atau penurunan berat badan,” harap Bustam.
BACA JUGA:Remaja di Bengkulu Selatan Dibacok Saat Jogging, Dilarikan ke RS dengan Luka Parah
BACA JUGA:April Yones Resmi Ketuai DPRD Seluma 2024–2029
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit TBC.