BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UIN Fas) Bengkulu kembali membuka peluang bagi generasi muda untuk menggapai cita-cita melalui program Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Tahun 2025.
Pendaftaran resmi berlangsung mulai 1 hingga 15 September 2025, dengan sasaran utama mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
Rektor UIN Fas Bengkulu, Prof. Dr. H. Zulkarnain Dali, M.Pd, menegaskan bahwa beasiswa KIP Kuliah bukan sekadar bantuan biaya pendidikan, melainkan wujud nyata kepedulian negara untuk mewujudkan pemerataan akses pendidikan tinggi.
“Program Beasiswa KIP Kuliah ini adalah wujud nyata kepedulian terhadap mahasiswa yang berprestasi tetapi terkendala biaya. Kami berharap kesempatan ini bisa dimanfaatkan secara maksimal,” kata Zulkarnain dikutip KORANRB.ID.
BACA JUGA:Korupsi Anggaran Bawaslu Bengkulu Tengah, Satu Tersangka Ditahan, Tambahan Segera Menyusul
BACA JUGA:Ini Daftar Juara RB Run 5K HUT ke-24 Rakyat Bengkulu, Dari Pelajar Hingga TNI Ikut Berlari
Ia menambahkan, KIP Kuliah memberikan peluang yang sama bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang untuk melanjutkan studi.
“Kesempatan ini terbuka luas, tinggal bagaimana mahasiswa bisa menyiapkan diri sebaik mungkin,” ujarnya.
Bagi calon penerima, persyaratan administrasi menjadi tahap krusial yang harus dipenuhi.
Berkas yang wajib diunggah mencakup formulir pendaftaran, KTP, Kartu Keluarga, Kartu KIP/KKS, rapor semester 1–6, ijazah SMA/MA, serta foto kondisi rumah.
Selain itu, sertifikat prestasi tiga tahun terakhir, surat pernyataan bermeterai, serta surat rekomendasi tokoh masyarakat dapat memperkuat peluang lolos seleksi.
Seluruh dokumen harus digabungkan dalam satu file PDF dengan format penamaan yang sesuai instruksi.
BACA JUGA:Air Mata Messi Iringi Kemenangan Argentina 3-0 atas Venezuela, Momen Perpisahan di Monumental
BACA JUGA:Istana Negara Jadi Ruang Dialog, Silahturahmi 30 Perwakilan Organisasi Mahasiswa Disambut Pemerintah
Pihak kampus mengingatkan, kelalaian dalam penyusunan dokumen bisa menghambat proses verifikasi.