Tidak hanya itu, Yunus juga menyoroti kondisi fisik buku. Sejumlah koleksi sudah rusak dan mulai rapuh, namun tetap disimpan setelah dilakukan pendataan.
“Diinventarisir (Buku rusak, red). Artinya masih kita simpan,” katanya.
Selain mengupayakan penambahan stok, Perpusda juga mendorong peningkatan minat baca melalui sosialisasi kepada pelajar dan masyarakat umum. Yunus optimistis, kebiasaan membaca mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Lebong.
BACA JUGA:129 Kasus Rabies Tercatat Sejak Januari, Agustus Alami Penurunan
BACA JUGA:Ribuan Nelayan Mukomuko Sudah Punya Kartu Kusuka, Begini Manfaatnya
“Sehingga, nantinya selain menambah wawasan. Dengan membaca juga dipastikan meningkatkan SDM Lebong itu sendiri,” tandasnya.
Dengan langkah tersebut, harapan akan hadirnya koleksi buku baru di Perpusda Lebong semakin terbuka.
Peningkatan minat baca pun diharapkan bisa berjalan seiring dengan ketersediaan literatur yang lebih segar dan relevan.
Berita ini telah tayang di KORANRB.ID dengan judul: Minat Baca Rendah, Perpusda Lebong Masih Andalkan Buku Lama