RAKYATBENGKULU.COM - Dalam momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyerukan pentingnya menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan dan kecintaan terhadap Tanah Air di tengah dinamika global yang terus berubah.
Ia menegaskan, semangat persatuan menjadi pondasi utama agar bangsa Indonesia tetap kokoh menghadapi tantangan zaman.
“Menurut saya nilai-nilai tentang kesadaran nasional kita, kecintaan kita kepada tanah air, tanah pusaka kita, kesadaran tentang bangsa kita ini hanya bisa kokoh, bisa selalu tegar kalau kita ini bersatu,” kata Fadli usai Upacara Sumpah Pemuda ke-97 di Jakarta, dikutip Antaranews.com.
Fadli menyoroti contoh dari berbagai negara besar yang runtuh karena disintegrasi dan konflik internal.
BACA JUGA:Mendiktisaintek dan Menkomdigi Sepakat Bangun Ekosistem Riset AI Berbasis Dalam Negeri
BACA JUGA:Atletico Madrid Panen Poin Penuh di Sevilla, Real Betis Dibungkam 2-0
Ia menilai, hal serupa tidak boleh terjadi di Indonesia yang telah dibangun atas dasar kebersamaan.
“Yang susah itu adalah rakyatnya sendiri jadi saya kira nilai-nilai itu sangat penting, nilai semangat juang dari Sumpah Pemuda ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fadli mengingatkan bahwa bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam mempersatukan keberagaman bangsa.
“Kita ini punya 718 bahasa tapi hanya dengan bahasa Indonesia kita bisa berkomunikasi satu sama lain. Jadi bahasa ini penting menyatukan, merajut, menjahit perbedaan-perbedaan kita. Jadi saya kira inilah nilai-nilai yang kita harapkan terus ke depan, jangan take it for granted tapi kita harus resapi,” tegasnya.
Selain soal nasionalisme, Menbud juga menyinggung tantangan baru di bidang kebudayaan.
BACA JUGA:Kaur Gerakkan Masyarakat Hidup Sehat, Targetkan Zero TBC Lewat Program Cek Kesehatan Gratis
Menurutnya, perjuangan bangsa saat ini lebih kompleks dibanding masa kolonial karena berkaitan dengan penguatan identitas dan kemajuan budaya nasional di tengah arus globalisasi.
“Untuk kita sekarang perjuangan kita lebih kompleks. Dulu kita mempunyai musuh yang sama yaitu imperialisme, kolonialisme. Sekarang tantangan-tantangan kita adalah bagaimana setelah kita merdeka ini memajukan bangsa kita dan di bidang kebudayaan tentu memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia seperti amanat konstitusi pasal 32 ayat 1,” sambung Fadli.