Harga itu sepadan dengan kualitas dan cita rasa yang ditawarkan, serta cara penanaman yang modern dan higienis.
Salah satu hal paling menarik dari Ikona Melon karya Yusuf Kurniawan adalah pola alami di kulit buahnya yang menyerupai bunga Rafflesia, simbol khas Provinsi Bengkulu.
Keunikan ini tidak ditemukan pada melon lain di Indonesia.
BACA JUGA:Rahasia Daya Pengasihan Batu Akik Combong, Si Batu Berlubang dengan Tuah Cinta dan Keberuntungan
BACA JUGA:Satgas Pangan Polres Mukomuko Sidak ke Pasar Inpres, Cegah Lonjakan Harga Pangan
“Hanya melon yang diproduksi di tempat kita yang punya motif ini. Itu menjadi ciri khas Ikona Melon dan menjadi identitas kami sebagai produk lokal Bengkulu yang berkelas,” ujar Yusuf dengan bangga.
Motif tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli, terutama karena melambangkan identitas daerah.
Dengan cara ini, Yusuf tidak hanya menjual produk pertanian, tetapi juga menghadirkan kebanggaan lokal dalam setiap buah yang dihasilkan.
Bagi Yusuf, pertanian bukan sekadar aktivitas menanam dan panen.
Ia melihatnya sebagai ruang inovasi dan peluang bisnis yang besar, terutama bagi generasi muda.
Melalui Toboponik, ia ingin menunjukkan bahwa bertani bisa dilakukan secara modern, efisien dan menguntungkan.
Kini, kisah sukses Yusuf Kurniawan bersama Toboponik menjadi inspirasi bagi banyak pemuda Bengkulu untuk menatap pertanian dengan cara baru.