Guru Pesantren di Mukomuko Bakal Dapat Laptop dari Pemkab Tahun 2026

Sabtu 15-11-2025,13:14 WIB
Reporter : Bayu Erisman Putra
Editor : Febi Elmasdito

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU. COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko memastikan program Satu Guru Satu Laptop akan diperluas pada tahun 2026. 

Setelah pada 27 November 2025 program ini resmi diluncurkan untuk guru SD dan SMP, pemerintah menargetkan lembaga pendidikan pondok pesantren menjadi sasaran berikutnya.

Kepala Bidang Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mukomuko, Ramon Hosky, ST, menyampaikan bahwa perluasan program ini merupakan bagian dari visi Pemkab dalam pemerataan akses teknologi di semua lini pendidikan.

"Pondok pesantren sebagai benteng moral dan pusat pendidikan karakter masyarakat, dinilai layak mendapatkan dukungan perangkat digital untuk menghadapi tuntutan zaman yang semakin modern ini," ujarnya, Sabtu 15 November 2025.

BACA JUGA:Alat KJSU Tiba 2026, RSHD Bidik Uji Coba Layanan Jantung Awal 2027

BACA JUGA:Pusat Pasca Panen Terpadu Akan Dibangun di Mukomuko, Pemkab Sediakan 3 Hektare Lahan

Ramon menjelaskan, banyaknya permohonan bantuan dari pesantren menjadi dasar pemerintah menempatkan program ini sebagai prioritas pembangunan pendidikan pada 2026.

“Ini bukan hanya program prioritas pimpinan daerah, tetapi juga wujud nyata bahwa pemerintah mendengar dan merespons kebutuhan lembaga pendidikan pesantren," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pemberian laptop diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru dalam proses pembelajaran.

"Dengan dukungan laptop ini diharapkan nantinya dapat menjadi bekal penting bagi guru-guru dalam memaksimalkan proses belajar yang lebih kreatif dan relevan," tambahnya.

BACA JUGA:Instruksi Tegas Walikota, HP Harus Aktif dan Medsos Wajib Responsif Demi Layani Warga

BACA JUGA:Memilih Rumah Ideal untuk Keluarga, Ini Pertimbangan Penting yang Sering Diabaikan

Dengan perangkat digital tersebut, guru pesantren dapat menyiapkan materi ajar lebih cepat, mengelola administrasi pembelajaran serta mengakses sumber ilmu dari berbagai belahan dunia. 

Laptop juga memungkinkan dokumentasi khazanah keilmuan Islam secara lebih rapi, modern, dan mudah diakses.

Pemerintah berharap fasilitas ini dapat memperluas wawasan santri, meningkatkan daya saing, serta memperkuat pesantren sebagai pusat pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Kategori :