Masuknya proyek investasi baru ini membuat Pemda Bengkulu Utara menetapkan target ambisius untuk realisasi investasi tahun depan, yakni Rp700 miliar.
“Angka target Rp700 miliar tersebut sudah dengan asumsi dan target investasi yang kemungkinan akan masuk dan penambahan nilai investasi dari perusahaan yang sudah ada,” ungkap Budi.
Budi menegaskan bahwa sektor pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit sejauh ini masih menjadi penyumbang terbesar investasi Bengkulu Utara, yakni lebih dari 50 persen setiap tahun.
“Tahun ini juga kedua sektor tersebut cukup tinggi, namun memang kita masih menunggu hasil penghitungan dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal yang dikelola oleh kementerian,” tutupnya.
Masuknya investasi baru ini diharapkan dapat memperkuat stabilitas ekonomi daerah sekaligus membuka peluang lebih luas bagi masyarakat di Bengkulu Utara.