Reses di Bengkulu Utara, Berlian Utama Harta Serap Aspirasi Warga dari Gas Langka Hingga Jalan Rusak

Berlian menegaskan bahwa ketersediaan LPG subsidi harus diawasi lebih ketat, agar masyarakat kecil tidak semakin tertekan dengan harga yang mencekik.

Tak berhenti di situ, warga juga menyampaikan kekhawatiran soal opsen pajak kendaraan yang dinilai sebagai beban tambahan dalam kewajiban membayar pajak. 

Kebijakan ini bahkan disebut menjadi alasan utama sebagian masyarakat mulai enggan memperpanjang STNK kendaraannya.

Isu terakhir yang mencuat adalah kondisi infrastruktur jalan kabupaten yang rusak parah dan bahkan amblas di beberapa titik. 

Minimnya sistem drainase memperparah kerusakan serta meningkatkan potensi kecelakaan lalu lintas.

BACA JUGA:Jukir Liar Ditertibkan Saat Festival Tabut, Pemkot Bengkulu Ambil Langkah Tegas

BACA JUGA:Spesialis Pencuri Kopi Nyaris Putus Napas Diamuk Massa, Polisi Selamatkan di Detik Terakhir

“Terkait kondisi jalan yang amblas ini dan juga tanpa drainase tidak hanya mengganggu mobilitas warga tapi juga bisa membahayakan,” ucap Berlian.

“Tentu semua keluhan ini harus segera kita koordinasikan dengan pemerintah daerah,” tegasnya.

Berlian menyatakan bahwa seluruh masukan masyarakat akan ia catat dan kawal secara langsung dalam forum-forum resmi DPRD Provinsi Bengkulu.

Ia menegaskan, fungsi representatif sebagai wakil rakyat harus dijalankan dengan keberpihakan yang nyata terhadap kebutuhan warga.

“Suara masyarakat adalah mandat utama yang harus diperjuangkan oleh wakil rakyat,” tegasnya.

BACA JUGA:Spesialis Pencuri Kopi Nyaris Putus Napas Diamuk Massa, Polisi Selamatkan di Detik Terakhir

BACA JUGA:Jukir Liar Ditertibkan Saat Festival Tabut, Pemkot Bengkulu Ambil Langkah Tegas

Langkah reses ini bukan hanya sekadar formalitas, tapi menjadi momentum penting untuk memastikan bahwa kebijakan publik dibangun atas dasar kebutuhan dan suara masyarakat.

Sumber: