Awards Disway
HONDA

Puluhan Tahun Menanti, Jalan ke Permukiman Warga Trans Tanjung Agung Belum Tersentuh Aspal

Puluhan Tahun Menanti, Jalan ke Permukiman Warga Trans Tanjung Agung Belum Tersentuh Aspal

Puluhan Tahun Menanti, Jalan ke Permukiman Warga Trans Tanjung Agung Belum Tersentuh Aspal--Foto KORANRB.ID

RAKYATBENGKULU.COM – Di tengah gencarnya pembangunan di berbagai daerah, ada satu sudut Kabupaten Kaur yang masih jauh dari sentuhan infrastruktur. 

Warga Trans Tanjung Agung, Kecamatan Tetap, masih harus bertahan dengan kondisi jalan yang memprihatinkan. 

Mereka seolah hidup dalam keterisolasian, bak komunitas pedalaman yang terpinggirkan dari arus pemerataan pembangunan.

Selasa 30 September 2025 pagi, suasana Trans Tanjung Agung terlihat ramai. 

Deru motor grandong milik warga bersahutan, menjadi tanda dimulainya aktivitas. 

BACA JUGA:Amanda Honda, Asisten Virtual Pintar Siap Layani Konsumen Bengkulu

BACA JUGA:Harapan yang Menjadi Keresahan, Tiga Dampak Lingkungan PLTU Batubara Teluk Sepang yang Mengancam Bengkulu

Ada yang berangkat bekerja, mengantar anak sekolah, hingga menuju Kota Bintuhan untuk membeli kebutuhan pokok. 

Namun, pemandangan itu bercampur ironi, jalan yang mereka lalui bukanlah jalan mulus beraspal, melainkan tanah kuning bercampur genangan air, licin dan berbahaya.

Tak sedikit warga yang jatuh saat melintas, terutama ketika musim hujan. Kendaraan standar sering tak mampu melewati jalur tersebut, sehingga modifikasi ala kadarnya menjadi solusi wajib. B

ahkan, ketika ada warga sakit, mereka harus ditandu menggunakan bambu hingga mencapai jalan besar yang jaraknya masih beberapa kilometer dari pemukiman.

“Kondisi jalan seperti ini sudah puluhan tahun kita rasakan, pernah ada perbaikan tapi belum sampai ke wilayah pemukiman,” ungkap warga setempat yang sudah puluhan tahun tinggal di sana, Suprianto dikutip KORANRB.ID.

Wilayah Trans Tanjung Agung dihuni sekitar 500 jiwa. Anak-anak sekolah, orang tua, hingga petani yang menggantungkan hidup pada hasil perkebunan kopi, sawit, karet, dan pinang, semuanya bergantung pada jalan rusak itu. 

BACA JUGA:Kasus Dugaan Pidana Perbankan, Polda Bengkulu Geledah Ruang Pimpinan dan Brankas Bank Bengkulu Kepahiang

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait