Awards Disway
HONDA

Dari Engine Room hingga Ketua APDESI, Ini Kisah Inspiratif Mardalius Sampai Jadi Kepala Desa Resno Mukomuko

Dari Engine Room hingga Ketua APDESI, Ini Kisah Inspiratif Mardalius Sampai Jadi Kepala Desa Resno Mukomuko

Kades Resno Mukomuko, Mardalius--Bayu/Rakyatbengkulu.com

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Mardalius, pria kelahiran 4 Maret 1974, kini dikenal sebagai Kepala Desa Resno, Kecamatan V Koto, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. 

Namun, perjalanan hidupnya menuju jabatan tersebut penuh dengan pengalaman dan dedikasi yang patut dihargai.

Mardalius memulai pendidikan dasarnya di SDN 11 Pondok Panjang pada tahun 1988 dan melanjutkan ke SMPN 4 Mukomuko, lulus pada 1991. 

Pendidikan menengah atasnya diselesaikan di STM Tapan, Pesisir Selatan, pada 1994 dengan jurusan Instalasi Listrik.

BACA JUGA:Persiapan Tenaga Kerja Migran Bengkulu untuk Jepang Fokus pada Pendidikan Kejuruan

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Targetkan 1.000 Siswa Berkarir di Jepang Lewat Jalur Resmi

Setelah tamat STM, Mardalius merantau ke Painan pada tahun 1994 dan bekerja sebagai tukang bangunan selama tiga bulan. 

Pengalaman ini ia anggap sebagai batu loncatan untuk mencari pengalaman kerja yang lebih luas.

“Setelah saya lulus di STM ini, saya merantau ke Painan selama 3 bulan dan disana saya bekerja sebagai tukang bangunan, lalu saya bertolak ke Curup dan disana saya masuk di PT Indo Arabika Mangkurajo diangkat sebagai kepala Koperasi,” ujar Mardalius saat berbincang dengan Rakyatbengkulu.com pada Rabu 13 Agustus 2025.

Pada tahun yang sama, Mardalius melanjutkan perantauannya ke Curup dan bergabung dengan PT Indo Arabika Mangkurajo sebagai kepala koperasi hingga tahun 1995. 

BACA JUGA:Polresta Bengkulu Hadirkan Gerakan Pangan Murah, Warga Serbu Beras SPHP

BACA JUGA:Program PPSE: 641 KPM Bengkulu Utara Berpeluang Terima Modal Usaha Rp5 Juta

Setelah satu tahun, ia kembali merantau ke Batam dan bekerja sebagai engine room di PT Palma Batam hingga tahun 1999.

"Kalau bekerja sebagai engine room di Batam ini selama 5 tahun, kemudian saya pulang ke kampung halaman dan bekerja sebagai sopir truk," ungkap Mardalius.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: