Kaur Gerakkan Masyarakat Hidup Sehat, Targetkan Zero TBC Lewat Program Cek Kesehatan Gratis
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaur, H. Sapuan Ilyas, SKM, M.AP, --Foto KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur terus memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular, khususnya Tuberkulosis (TBC), melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang merupakan inisiatif Presiden Republik Indonesia.
Program ini telah berjalan di seluruh Puskesmas di Kaur dan disambut antusias oleh masyarakat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaur, H. Sapuan Ilyas, SKM, M.AP, mengatakan program CKG menjadi sarana penting dalam mendeteksi dini penyakit, terutama TBC yang masih menjadi ancaman serius di wilayah tersebut.
“Untuk menekan jumlah kasus TBC, kita mengajak seluruh masyarakat Kaur untuk memeriksakan kesehatan gratis ke Puskesmas terdekat lewat program CKG,” ujarnya dikutip KORANRB.ID.
BACA JUGA:Dinsos Bengkulu Utara Coret 3.501 Nama dari Daftar BLT, Ini Alasannya
BACA JUGA:Pemkab Lebong Genjot Perbaikan dan Pemasangan LPJU, 425 Lampu Siap Menyala Akhir Tahun
Sejak diluncurkan beberapa bulan lalu, seluruh Puskesmas di Kabupaten Kaur telah melayani pasien program CKG.
Dari pelaksanaan kegiatan tersebut, tercatat sudah ada 60 kasus TBC yang teridentifikasi, dan seluruh pasien tersebut kini telah mendapatkan penanganan medis sesuai standar Kementerian Kesehatan RI.
Sapuan menjelaskan, mekanisme untuk mengikuti program ini dibuat sangat sederhana agar masyarakat tidak kesulitan.
Peserta cukup membawa KTP, KK, atau KIA, serta tiket pemeriksaan dari aplikasi Satu Sehat Mobile atau WhatsApp, dan melakukan skrining mandiri sebelum datang ke Puskesmas.
BACA JUGA:Audiensi Pengurus PWI di Mabes Polri, PWI Dorong Konsistensi MoU Dewan Pers - Polri
BACA JUGA:INFO GRAFIK: Mempercepat Pembangunan Gerai Kopdes Merah Putih
Melalui program nasional ini, Dinkes Kaur menargetkan Kabupaten Kaur dapat mencapai status Zero TBC dalam beberapa tahun ke depan.
Namun Sapuan mengakui, tantangan terbesar masih berasal dari kurangnya kedisiplinan pasien dalam menjalani pengobatan hingga tuntas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
- Share:
