Rafflesia Arnoldii Kembali Mekar di Liku 9, Jadi Magnet Wisata dan Edukasi Alam

Menurutnya, aroma khas seperti daging busuk pada dua hingga tiga hari pertama merupakan bagian penting dari proses alami bunga ini menarik lalat untuk penyerbukan.

Selain menjadi daya tarik wisata, keberadaan Rafflesia di Liku 9 juga menjadi simbol penting bagi upaya pelestarian alam di Bengkulu. 

LP2L bersama masyarakat sekitar terus berkomitmen menjaga habitat bunga langka tersebut agar tidak rusak.

Holidin mengimbau para pengunjung untuk tetap menjaga lingkungan selama berada di lokasi.

BACA JUGA:BPS Kota Bengkulu Kunjungi Graha Pena, Ajak Media Perkuat Literasi Statistik dan Dukung Sensus Ekonomi 2026

BACA JUGA:Bengkulu Ukir Sejarah, Jadi Provinsi Pertama di Sumatera Gelar Local Media Summit 2025

“Kami menjaga setiap bakal bunga agar dapat tumbuh dengan baik. Silakan datang bersama keluarga, tapi tetap jaga sikap agar habitat Rafflesia tetap lestari,” tambahnya.

Berkat kesadaran masyarakat lokal dan pengawasan ketat dari kelompok peduli lingkungan, kawasan konservasi Liku 9 kini dikenal sebagai salah satu lokasi terbaik di Bengkulu untuk menyaksikan langsung bunga terbesar di dunia itu. 

Rafflesia arnoldii bukan sekadar pesona alam, tapi juga simbol tanggung jawab bersama dalam menjaga warisan hayati Indonesia.

 

Sumber: