Layanan Tukar Uang Keliling BI Bengkulu Siapkan Stok Uang Baru untuk Ramadan dan Idulfitri 1446 H

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Menyambut bulan suci Ramadan dan perayaan Idulfitri 1446 H, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, bekerja sama dengan perbankan, kembali menghadirkan program penukaran uang Rupiah melalui Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI). 

Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai yang meningkat signifikan selama periode Ramadan dan Idulfitri.

Kepala Perwakilan BI Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat menyatakan bahwa permintaan uang tunai selama periode ini mengalami lonjakan yang cukup besar. 

Untuk itu, BI memastikan ketersediaan stok uang Rupiah guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

BACA JUGA:BRI Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Masyarakat untuk Lebaran Terpenuhi Hingga Pelosok, Siapkan Rp32,8 Triliun

BACA JUGA:Pemerintah Kembali Salurkan Beras SPHP, Stabilkan Harga Jelang Idulfitri

"Setiap tahun, kami berupaya menyediakan uang tunai dalam jumlah yang cukup bagi masyarakat. Tahun ini, layanan penukaran kembali kami sediakan bersama perbankan untuk mempermudah akses masyarakat," ujar Wahyu.

Secara nasional, BI telah menyiapkan dana sebesar Rp180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai selama Ramadan dan Idulfitri. 

Sementara itu, alokasi dana untuk wilayah Bengkulu mencapai Rp1,95 triliun, yang lebih tinggi dari perkiraan kebutuhan sebesar Rp1,80 triliun.

"Dengan tingkat kecukupan kas mencapai 108,6 persen, kami memastikan bahwa stok uang Rupiah di Bengkulu aman dan lebih dari cukup," jelasnya.

Untuk memudahkan masyarakat, BI tidak hanya menyediakan layanan kas keliling, tetapi juga mengoptimalkan aplikasi PINTAR sebagai sarana pemesanan penukaran uang. 

BACA JUGA:Tips Bakar Kalori Saat Puasa, Lebaran Makin Kece dan Tampil Percaya Diri

BACA JUGA:Ngantuk Saat Puasa? Ini Cara Efektif Agar Puasa Tidak Mengganggu Produktivitas

Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk mendaftar terlebih dahulu, sehingga dapat mengurangi antrean dan memastikan distribusi uang baru lebih merata.

Sumber: