GEMPALA Pecahkan Rekor MURI, 10 Ribu Pohon Kelapa Akan Hiasi Pesisir Pantai Panjang Bengkulu

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Program unggulan Pemerintah Kota Bengkulu, Gerakan Menanam 10 Ribu Pohon Kelapa (GEMPALA), baru saja tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Penanaman massal pohon kelapa ini dilakukan serentak di sepanjang lebih dari tujuh kilometer pesisir Pantai Panjang, mulai dari kawasan Pasir Putih hingga Pantai Kota Tuo. 

Program ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dan diharapkan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri, mengungkapkan bahwa pencatatan rekor ini bukan hanya sekedar mengapresiasi jumlah pohon kelapa yang ditanam, namun juga melihat nilai manfaat ekologis yang terkandung di dalamnya.

BACA JUGA:Momen Wali Kota Bengkulu Pimpin Penanaman 10 Ribu Pohon Kelapa dalam Gerakan GEMPALA di Pantai Panjang

BACA JUGA:Wali Kota Dedy Wahyudi Ajak Pelajar dan Guru Tanam Pohon Kelapa di Pantai Panjang

“Ini bukan sekadar rekor dari jumlah pohon kelapa yang ditanam, tetapi lebih dari itu ada nilai kemanfaatan yang besar. Kelapa adalah pohon serba guna, dan di pesisir ia berfungsi penting menahan abrasi. Jumlah 10 ribu yang ditanam, bahkan bisa bertambah melalui donasi masyarakat, merupakan capaian luar biasa,” ujar Yusuf Ngadri pada Senin, 18 Agustus 2025.

Lebih lanjut, Yusuf mengungkapkan bahwa partisipasi masyarakat Bengkulu dalam penanaman pohon kelapa ini juga menjadi bukti nyata dukungan publik terhadap program lingkungan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Bengkulu di bawah kepemimpinan Wali Kota Dedy Wahyudi.

“Kami mencatat ini sebagai rekor yang istimewa, karena bukan hanya bicara angka, tapi juga gotong royong masyarakat untuk melestarikan lingkungan. Harapannya, Pantai Bengkulu ke depan semakin hijau, bahkan akan terlihat indah dari atas laut,” tutup Yusuf.

Dengan pencatatan rekor MURI ini, GEMPALA menjadi bukti bahwa gerakan menanam pohon tidak hanya berhenti pada seremoni semata, tetapi juga sebagai warisan untuk kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Bengkulu.

 

Sumber: