Awards Disway
HONDA

Mafindo Bengkulu Perkuat Literasi Digital Guru Lewat Pelatihan AI untuk Pengajaran dan Administrasi

Mafindo Bengkulu Perkuat Literasi Digital Guru Lewat Pelatihan AI untuk Pengajaran dan Administrasi

Mafindo latih 65 guru manfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, kreativitas materi, dan efektivitas kerja pendidik melalui program AI Goes To School di Bengkulu.--dokumen/rakyatbengkulu.com

Menurutnya, pelatihan seperti ini menjadi jawaban atas tantangan di lapangan—mulai dari tuntutan kreativitas mengajar hingga tingginya beban administrasi.

“Di era teknologi saat ini, guru yang berhenti belajar akan tertinggal. Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas mereka. Harapannya, ilmu yang diterima hari ini bisa disebarluaskan ke rekan-rekan guru lainnya,” ujarnya.

Rustandi menilai kehadiran program ini menjadi langkah konkret dalam mempercepat transformasi digital sekolah di Bengkulu.

AI untuk Pembelajaran Kreatif dan Personal

Pada sesi inti, Trainer Mafindo Bengkulu Iyud Dwi Mursito mengajak para peserta menyelami potensi AI dalam menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif.

Dalam sesi Pemanfaatan KA untuk Pembelajaran Kreatif, para guru mempelajari cara membuat materi visual tanpa perlu kemampuan desain yang rumit.

BACA JUGA:Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat untuk Selamatkan Penyu

BACA JUGA:Melangkah Menuju Kemandirian Pangan Beras di Perbatasan

Dengan bantuan generator gambar dan alat pembuat video berbasis AI, guru bisa menghasilkan konten edukatif menarik hanya dalam hitungan menit.

Salah satu praktik langsung adalah pembuatan video animasi pada materi Biologi kelas 12 mengenai faktor pertumbuhan tanaman.

Tidak berhenti pada mata pelajaran eksakta, pemanfaatan AI juga diaplikasikan pada Seni Musik. Para pendidik dilatih menciptakan melodi sederhana, mengaransemen musik, hingga membuat vokal sintesis untuk kebutuhan paduan suara. Sebuah perubahan besar bagi guru yang ingin memberikan pengalaman belajar lebih personal dan imajinatif.

“Tujuannya adalah mempermudah guru dalam menciptakan konten interaktif dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa,” jelas Iyud.

BACA JUGA:Pemerintah Dorong Pekerja Informal Bisa Naik Kelas Lewat Pemberdayaan

BACA JUGA:Presiden Minta KKP Buat Seribu Kampung Nelayan Merah Putih Tahun 2026

Manajemen Kelas Lebih Efektif, Administrasi Lebih Ringkas

Pelatihan kemudian bergeser pada aspek manajemen kelas. Guru diperkenalkan dengan konsep Flipped Classroom, metode belajar terbalik yang mendorong siswa mempelajari materi dasar di rumah melalui video. Dengan demikian, sesi tatap muka dapat difokuskan pada diskusi, praktik, dan penguatan konsep.

Guru juga dilatih menggunakan berbagai aplikasi seperti Gemini, ChatGPT, hingga Canva untuk merancang ice breaking tematik yang membuat suasana kelas lebih hidup—misalnya permainan edukasi tentang ekosistem.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: