Bersihkan Pantai Panjang dari Oknum Pedagang Nakal, Pemkot Bengkulu Bangun 100 Gazebo Resmi di 2026

RAKYATBENGKULU.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu resmi menyatakan "perang" terhadap praktik pungutan liar (pungli) dan tarif sewa pondok wisata yang mencekik wisatawan di kawasan Pantai Panjang. 

Langkah tegas ini diambil menyusul viralnya keluhan pengunjung yang dipatok harga hingga Rp1 juta untuk penggunaan fasilitas pondok.

Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menegaskan pihaknya tidak akan memberikan toleransi bagi oknum pedagang yang merusak citra pariwisata daerah. 

Sanksi administratif hingga pengusiran permanen telah disiapkan bagi mereka yang terbukti melanggar aturan harga wajar.

BACA JUGA:Fitur Uang Saku Bank Raya Dorong Literasi Keuangan Anak di Era Digital

BACA JUGA:BNI Salurkan 200 Paket Sembako dan Bantuan Rumah Ibadah Lewat Program Natal 2025 di Bengkulu

“Kami tidak ingin citra pariwisata Bengkulu rusak oleh segelintir oknum. Jika masih ada yang mematok harga tidak masuk akal, sanksi terberat adalah pengusiran dari area berjualan,” kata Wali Kota Dedy.

Sebagai solusi permanen untuk menghapus dominasi lapak liar, Pemkot Bengkulu tengah memulai pembangunan 5 gazebo percontohan. 

Proyek ini merupakan bagian dari target besar pembangunan 100 pondok wisata resmi yang akan dikelola langsung oleh pemerintah daerah pada tahun 2026 mendatang.

Selain standarisasi tempat istirahat, revitalisasi besar-besaran juga menyasar kenyamanan lingkungan. 

Pemkot telah mengerahkan alat berat untuk menertibkan lapak yang melanggar aturan serta melakukan pengerukan sedimen sungai di jalur jogging track untuk mengeliminasi aroma tidak sedap yang selama ini dikeluhkan warga.

BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara Kucurkan Rp630 Juta untuk Bantuan Berobat, Program Berlanjut di 2026

BACA JUGA:Revitalisasi Hampir Rampung, Disperindag Bengkulu Siapkan Penataan Pedagang Pasar Baru Koto

Guna memperkuat daya tarik bagi pelancong nasional, Pemkot Bengkulu juga telah merencanakan pembangunan Tugu Camkoha. 

Sumber: