Awards Disway
HONDA

232 Kerbau Mati, Mukomuko Dilanda Wabah Ngorok yang Makin Meluas

232 Kerbau Mati, Mukomuko Dilanda Wabah Ngorok yang Makin Meluas

232 Kerbau Mati, Mukomuko Dilanda Wabah Ngorok yang Makin Meluas--Foto KORANRB.ID

Sayangnya, meski vaksin telah tersedia, realisasi di lapangan belum berjalan optimal karena sebagian besar peternak belum memanfaatkan fasilitas tersebut. 

Kesadaran yang rendah dan pola pemeliharaan ternak liar menjadi penghalang utama.

“Kalau ternak sudah terjangkit, vaksin sudah tidak bisa diberikan. Makanya idealnya vaksin dilakukan sebelum ada kasus. Tapi ya bagaimana mau vaksin kalau ternaknya liar semua dan kesadaran peternaknya rendah,” ungkapnya.

Distan juga sudah melayangkan surat imbauan ke seluruh kecamatan, agar desa-desa mengajak warganya segera melakukan vaksinasi. 

BACA JUGA:Sambut HUT ke-80 RI, Camat Kota Mukomuko Imbau Warga Pasang Bendera Merah Putih

BACA JUGA:Jumlah Pesantren di Mukomuko Bertambah, 13 Ajukan Izin Operasional

Petugas bahkan siap turun langsung ke lapangan jika masyarakat mau mengumpulkan ternaknya di satu lokasi yang ditentukan.

“Untuk itu kami mohon bagi Pemerintah Desa dapat mengingatkan masyarakatnya untuk melakukan vaksinasi. Biar kami yang datang, cukup informasikan desa dan kumpulkan di satu titik. Sehingga kerugian akibat kematian hewan ternak bisa diminimalisir,” tegas Pitriyani.

Jika tidak segera ditangani, wabah SE dikhawatirkan tak hanya menggerus populasi kerbau, tetapi juga menghancurkan sumber penghidupan masyarakat di sektor peternakan. 

Diperlukan sinergi antara pemerintah, desa, dan masyarakat agar upaya penanggulangan bisa berjalan maksimal dan kerugian tidak semakin meluas.

 

 

BERITA ini telah tayang di KORANRB.ID dengan judul: Waspada, Wabah Ngorok Meluas, 232 Kerbau Terjangkit, Mati

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: