232 Kerbau Mati, Mukomuko Dilanda Wabah Ngorok yang Makin Meluas
232 Kerbau Mati, Mukomuko Dilanda Wabah Ngorok yang Makin Meluas--Foto KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM - Di tengah upaya meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi berbasis peternakan, Kabupaten Mukomuko justru menghadapi krisis baru, yakni wabah penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) yang terus menyebar dan mengancam populasi kerbau.
Hingga akhir Juli 2025, sebanyak 232 ekor kerbau dilaporkan mati mendadak, menurut data resmi dari Dinas Pertanian (Distan) Mukomuko.
Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan signifikan sejak kasus pertama ditemukan di Kecamatan Teramang Jaya, sebelum akhirnya menyebar ke Kecamatan Kota Mukomuko dan wilayah lainnya.
Kepala Distan Mukomuko, Ir Pitriyani Ilyas, S.Pt, menegaskan bahwa wabah ini merupakan ancaman serius yang belum bisa sepenuhnya dikendalikan, terutama karena rendahnya kesadaran peternak dalam melakukan vaksinasi dan langkah-langkah pencegahan dini.
BACA JUGA:Warga Bengkulu Makin Kritis, Aduan Pangan dan Kosmetika Meningkat Tajam
BACA JUGA:Main Properti Tanpa Dokumen Sah, Direktur Perumahan Ditangkap Polisi
“Sekarang kita sedang menghadapi wabah SE, awalnya muncul di Kecamatan Teramang Jaya, dan kini sudah menyebar ke wilayah Kecamatan Kota Mukomuko,” ujar Pitriyani.
SE sendiri adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida, dengan gejala hampir tidak terdeteksi sebelum menyebabkan kematian tiba-tiba.
Penyakit ini menular dengan sangat cepat, terutama di wilayah di mana ternak dibiarkan berkeliaran bebas, seperti yang masih umum dilakukan oleh peternak di Mukomuko.
“Kita sudah imbau peternak untuk vaksin sejak lama, dan tidak memindahkan kerbau dari wilayah terjangkit ke wilayah lain. Tapi karena sebagian besar ternak dibiarkan liar, jadi susah untuk melakukan vaksinasi,” jelasnya.
BACA JUGA:Dua Alumni SMA Pradita Dirgantara Jadi Lulusan Terbaik AAU, Salah Satunya Eks Pemain DBL
Pihak Distan sebenarnya telah melakukan berbagai langkah antisipasi sejak awal. Ketika wabah mulai muncul di daerah lain pada April lalu, Distan Mukomuko langsung mengajukan permintaan bantuan vaksin ke Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu.
Hasilnya, sebanyak 1.200 dosis vaksin gratis dikirim dan disebar ke tiga pusat kesehatan hewan (Puskeswan) di Mukomuko.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


