Kisah Anton, Pedagang Bubur Sumsum dan Somay Legendaris yang Tangguh di Mukomuko
Kisah Anton, Pedagang Bubur Sumsum dan Somay Legendaris yang Tangguh di Mukomuko--Bayu/Rakyatbengkulu.com
MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Anton, pria kelahiran Garut pada 7 Oktober 1963, telah menjadi sosok legendaris di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, berkat keuletannya dalam berdagang bubur sumsum dan somay.
Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun, Anton tetap setia berjualan meskipun usianya kini telah mencapai 62 tahun.
Setiap hari Senin hingga Sabtu, Anton menepikan gerobaknya di Bundaran Kota Mukomuko Kecamatan Kota Mukomuko, untuk melayani para pelanggan yang ingin menikmati bubur sumsum.
Selain itu, ia juga menjual somay yang tak kalah diminati.
Meski telah berusia lanjut, semangatnya untuk berjualan tak pernah pudar, bahkan cuaca buruk dan sepinya pembeli tidak pernah menghalanginya untuk tetap bertahan.
BACA JUGA:City Manfaatkan Kartu Merah Napoli, Haaland dan Doku Antar Kemenangan Perdana di Liga Champions
BACA JUGA:Butuh Laptop Baru? Ini 5 Rekomendasi Laptop Paling Worth It di Tahun 2025 untuk Semua Aktivitas
Bubur sumsum dan somay yang dijual Anton bukan sekadar makanan dan minuman biasa.
Setiap porsi yang disajikan mengandung kisah, perjuangan dan doa.
Bagi pelanggan, rasanya bukan hanya enak, tetapi juga sarat dengan keikhlasan.
Bahkan, bubur sumsum Anton digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Satu porsi bubur sumsum yang dijual Anton sangat terjangkau, yakni hanya Rp 5.000 per bungkus, sedangkan somay dihargai Rp 10.000 per porsi.
Harga yang murah namun penuh makna, membuat usaha Anton tetap bertahan di tengah persaingan usaha kuliner di Mukomuko.
Pada tahun 1985, Anton bersama keluarganya merantau ke Mukomuko untuk membuka usaha.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


